Prodi yang memiliki profesionalitas yang tinggi sehingga mampu menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan IPTEK dan sosial ekonomi masyarakat
Terwujudnya Program Studi Arsitektur yang Unggul melalui rekayasa Arsitektur Kebangsaan dengan dikiwai budaya lokal dan berwawasan global serta mengedepankan keseimbangan dinamika lingkungan binaan pada tahun 2035
Rumusan kompetensi Prodi sesuai SK Rektor No.197/SK/R/VIII/2016:
1. Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintegrasikan
hasil kajian aspek perilaku, lingkungan teknis, dan nilai-nilai yang terkait
dengan arsitektur
2. Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode perancangan
yang berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang
merupakan penyelesaian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji
secara teoretis terhadap kaidah arsitektur
3. Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk
grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual maupun
digital
4. Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat
keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur
5. Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu
melakukan pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan
dan bangunan
6. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif
7. Menguasai konsep teoretis tentang arsitektur, perancangan arsitektur,
estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan
8. Menguasai prinsip sains bangunan, lansekap, perencanaan dan
perancangan kota, permukiman, arsitektur Nusantara, ekologi, dan
permaknaan dalam arsitektur.Mampu mengembangkan proses kreatif
dalam berarsitektur yang tanggap jaman
9. Mampu menghasilkan karya arsitektur yang menghargai warisan budaya
lokal
10. Mampu mengembangkan dan mengelola jejaring global
11. Mampu menghasilkan karya arsitektur yang berbasis keseimbangan
lingkungan
12. Mampu membangun dan mengelola jejaring global
Penjabaran dari Kompetensi Prodi;
1) Kompetensi Utama:
a. Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi
pelopor dalam desain
b. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
melakukan analisis
c. Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi desain
d. Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan
pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu
solusi desain
e. Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar
untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan
penggunaan lingkungan binaan
f. Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi
g. Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi
konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif
h. Pengetahuan tentang teori dan metoda merancang
i. Memahami prosedur dan proses desain
j. Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide
melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar,
pemodelan dan evaluasi
k. Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik,
dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan
mengkomunikasikan proposal desain
2) Kompetensi Pendukung:
a. Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang preseden
sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia
b. Kemampuan merancang yang menerapkan pengetahuan tentang seni
rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur
c. Memahami isu-isu pusaka budaya di lingkungan binaan
d. Kesadaran akan kaitan antara arsitektur dan disiplin kreatif lainnya
e. Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan masyarakat, dan
untuk bekerja dengan klien dan pengguna yang mewakili kebutuhan
masyarakat
f. Kemampuan untuk menyusun KAK proyek melalui definisi dari
kebutuhan pengguna masyarakat dan klien, dan untuk meneliti dan
menetapkan persyaratan kontekstual dan fungsional untuk berbagai
jenis lingkungan binaan
g. Pemahaman tentang konteks sosial dimana lingkungan binaan berada,
persyaratan ergonomis dan ruang dan isu kesetaraan dan akses
h. Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang sistem alam
dan lingkungan dibangun
i. Memahami isu-isu konservasi dan pengelolaan limbah
j. Pemahaman tentang daur bahan, isu keberlanjutan ekologis, dampak
lingkungan, desain untuk pengurangan penggunaan energi, serta
sistem pasif dan pengelolaan energi
k. Kesadaran akan sejarah dan praktek arsitektur lansekap, rancang kota,
serta perencanaan wilayah dan nasional dan hubungannya dengan
demografi lokal dan global dan sumber daya
l. Kesadaran pengelolaan sistem alam yang menjadi risiko bencana alam.
m. Memahami sistem utilitas serta sistem transportasi, komunikasi,
perawatan dan keselamatan bangunan
n. Kesadaran peran dokumentasi teknis dan spesifikasi dalam
pelaksanaan desain, dan proses konstruksi, perencanaan biaya, dan
kontrol
o. Kemampuan untuk bertindak dengan kompetensi teknis yang inovatif
dalam penggunaan teknik bangunan dan pemahaman evolusi mereka
p. Pengetahuan tentang preseden desain dan kritik arsitektur
q. Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang konteks
profesional, bisnis, keuangan dan hukum
r. Kemampuan untuk memahami berbagai bentuk pengadaan jasa
arsitek
s. Kesadaran kerja industri konstruksi dan pembangunan, dinamika
keuangan, investasi real estat, dan manajemen fasilitas
t. Kesadaran potensi peran arsitek di kegiatan konvensional maupun
kegiatan bidang baru, serta dalam konteks internasional
u. Memahami prinsip-prinsip bisnis dan aplikasinya pada pengembangan
lingkungan binaan, menajemen proyek dan fungsi konsultan
profesional
v. Pemahaman sistem evaluasi, yang menggunakan manual dan/atau
cara elektronik untuk penilaian kinerja lingkungan dibangun
3) Kompetensi Umum:
a. Mampu menyusun tulisan ilmiah
b. Memahami etika profesional dan kode etik seperti yang diterapkan
pada praktek arsitektur dan tanggung jawab hukum arsitek di tempat
arsitek terdaftar atau berpraktek
c. Memahami etika akademis
d. Memahami nilai-nilai agama dalam kehidupan pribadi dan masyarakat
e. Memahami peran sebagai warga negara dan mampu menggunakan
bahasa nasional dan internasional
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]