Tentang Antropologi Budaya S1 - Universitas Udayana
Keberadaan Program Studi Antropologi di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana,tidak terlepas dari cita-cita pendiriFakultas ini. Oleh karena itu, atas prakarsa dari Prof. Dr. I Gusti Ngurah Bagus dankawan-kawan, maka tahun 1962 berdirilahJurusan Antropologi di Fakultas Sastra Universitas Udayana (sekarang Program StudiAntropologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana). Kendatipun program studi ini sudahberdiri sejak tahun 1962, namun SK. tentang pembukaanProgram StudiAntropologi baru turun pada tahun 1984 dengan SK. Mendikbud No.55.01 KTI/Kep./1984, tertanggal 31 Juli 1984. Sejaktahun 2010 nama Jurusan Antropologi berubah menjadi Program Studi Antropologiberdasarkan SK Rektor Unud No.131/H14/PR 2010.
Kualifikasi pendidikan dosen antropologi, yaitu dari 22 dosen tetap 11 orang berkisar (40%) bergelar Doktor (S3), sementara yang lainnya sebanyak 5(lima) orang sedang menjalankan studi S3 di Universitas Gadjah Mada danUniversitas Udayana. Sementara sisanya berpendidikan S2 (Magister) yangdiperoleh dari Pascasarjana Udayana Program Studi Kajian Budaya, PascasarjanaIlmu Budaya di Gadjah Mada, Universitas Indonesia. Program Studi Antropologi telahbanyak mengadakan penelitian di dalam Bali maupun di luar Bali serta telahmenjalin kerjasama dengan berbagai institusi ekternal dari dalam dan luarnegeri.
Padasaat ini rasio dosen-mahasiswa menunjukkan rasio sangat baik dengan perhitungan23 tenaga dosen melayani 84 mahasiswa jadi rasionya 1 (satu) berbanding 4(empat) adalah suatu rasio yang dapat memacu perkembangan pembelajaranmahasiswa.
Visi Program Studi
Mewujudkan Program StudiAntropologi sebagai lembaga ilmiah yang unggul, mandiri, dan berbudayaserta memiliki wawasan, integritas, danjati diri yang bersandar pada kebudayaanlokal, nasional dan global.
Unggul, berarti secarasadar menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing baik di tingkatregional, nasional maupun internasional. Program Studi Antropologi dengankeunggulan ini diarahkan menjadi lembaga pendidikan terdepan khususnya dalamhal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Mandiri, berarti sumberdaya manusianya berkepribadian tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggisehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri. Untuk itu, Program StudiAntropologi UNUD sebagai lembaga pendidikan tinggi harus memiliki kemandiriandalam berbagai aspek terutama dalam mengembangkan sistem manajemen danpembiyaan. Dengan demikian, Program Studi Antropologi UNUD memiliki kemampuanpengelolaan secara kuat tanpa banyak bergantung pada pihak lain. Selain itu,kemandirian ditujukan pula oleh adanya temuan ilmiah yang murni yang merupakantemuan para ahli antropologi dan kemudian mendapat pengakuan dari berbagaikomponen masyarakat.
Berbudaya, berarti sumber daya manusia yang dihasilkan mampumenjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kebenaran akademik, memilikikepekaan yang tinggi terhadap nilai-nilai budaya lokal, tradisional, danpraktek-praktek kehidupan yang berkembang di masyarakat dalam rangka mendukungpembangunan yang berkelanjutan, serta mampu menggali dan mengembangkannilai-nilai budaya lokal untuk dapat diangkat menjadi puncak-puncak kebudayaannasional dan global. Misi Program Studi
- Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang mengutamakan upaya pengembangan dan aplikasi konsep, teori, dan metodologi keilmuan yang objektif dan relevan dengan tuntutanperkembangan IPTEK dan perubahan masyarakat yangdiharapkan dapat tercapai dalam 5 (lima) tahun ke depan.
- Membentuk mahasiswa berkarakter agar menjadi masyarakat yangmemiliki kemampuan akademik dan profesionalitas yang berakar pada nilai budayabangsa Indonesia.
- Menyiapkan tenaga ahli antropologi yang memiliki keunggulankompetitif dan komparatif.
Melakukankerja sama dengan lembaga akademis dan semua stakeholders, baik di dalam maupun di luar negeri untuk menjawabtantangan permasalahan yang terjadi di masyarakat, yang akan terwujud dalamrencana jangka pendek, menengah, dan panjang. Kompetensi Dasar Program Studi
- Berkemampuan melakukan pengajaran dan penelitian di bidang kebudayaan untuk memecahkan masalah perubahan nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan yang diakibatkan oleh dampak kemajuan IPTEK.
- Berkemampuan menjadi konsultan masalah kebudayaan secara profesional berdasarkan disiplin ilmu antropologi.
- Berkemampuan menganalisis dampak kemajuan teknologi informasi di bidang kebudayaan.
- Berkemampuan menjalin kerja sama yang produktif dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang pengembangan kepariwisataan.
- Berkemampuan memberikan solusi yang tepat bagi pelestarian nilai-nilai budaya untuk dikemas menjadi aset kepariwisataan, khususnya pariwisata budaya.
- Berkemampuan menjadi guru atau dosen dalam upaya pelestarian kebudayaan sehingga menjadi identitas suatu masyarakat dan bangsa.
- Berkemampuan memberikan pertimbangan kebudayaan (cultural consideration) untuk proyek membangunan sosial budaya dan fisik.