Program Studi Akuakultur K. Banyuwangi didirikan berdasarkan kebutuhan stakeholder akan sumberdaya yang ahli di bidang budidaya dan pengelolaan perairan. Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 276/E.E2/DT/2014 perihal Mandat Penyelenggaraan Program-program Studi baru di Luar Kampus Utama, pada Universitas Airlangga di Banyuwangi dengan resmi dibentuk program studi (S1) Budidaya Perairan K. Banyuwangi, yang kemudian pada tahun 2018 berganti nama menjadi Program Studi Akuakultur K. Banyuwangi. Pada 2018 Prodi Akuakultur K. Banyuwangi terakreditasi B berdasarkan SK BAN-PT 2347/SK/BAN-PT/Ak-PNB/S/VII/2018. Pada 2014-2021 pengelolaan Program Studi Akuakultur K. Banyuwangi berada di bawah garis koordinasi Departemen Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR dan PSDKU UNAIR Banyuwangi. Saat ini Program Studi Akuakultur K. Banyuwangi telah beralih status di bawah koordinasi Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam UNAIR dan berubah nama menjadi Program Studi Akuakultur SIKIA Banyuwangi UNAIR berdasarkan Surat Keputusan Majelis Wali Amanat (MWA) UNAIR No. 6 tahun 2021 pada tanggal 29 Desember 2021. Dengan entitas berbentuk sekolah, SIKIA UNAIR menempatkan diri sebagai unsur pelaksana akademik setara fakultas yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan pada bidang keilmuan tertentu (berdasarkan definisi sekolah pada Statuta UNAIR, PP No. 30 Tahun 2014).
Menjadi Program Studi yang mandiri, inovatif, diakui secara nasional dan internasional serta memiliki keunggulan dalam bidang akuakultur berbasis pada potensi lokal khususnya kesehatan ikan dan lingkungan perairan yang berdasarkan moral agama.
a) Menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang akuakultur dengan teknologi pembelajaran modern yang dapat memotivasi
mahasiswa untuk memiliki kepercayaan diri dan professional.
b) Menyelenggarakan penelitian dasar, dan terapan yang inovatif dan berkualitas tinggi dalam bidang akuakultur berbasis pada
potensi lokal.
c) Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang perikanan dan kelautan kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan
perikanan yang berkelanjutan. Mengembangkan kemitraan dan sistem informasi IPTEK dengan beberapa institusi pemerintah dan
swasta yang terkait.
1. Manajer: seseorang yang memiliki kemampuan dalam mengelola suatu beban pekerjaan serta mampu menjadi community leader
khususnya dalam bidang perikanan dan kelautan.
2. Wirausaha/Entrepreneur: seseorang yang memiliki keberanian mengambil risiko dan kemampuan mengembangkan suatu
usaha di bidang perikanan dan kelautan.
3. Peneliti/Researcher: seseorang yang memiliki kemampuan untuk melakukan eksplorasi potensi sumberdaya perikanan dan
kelautan melalui kegiatan penelitian.
4. Instruktur: seseorang yang mampu mentransfer pengetahuan dan memberikan pemahaman kepada stakeholders sesuai dengan
perkembangan teknologi di bidang perikanan dan kelautan.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]