Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau merupakan alih nama Program Studi Budidaya Pertanian sehunungan dengan Keputusan Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada Perguruan Tinggi. Program Studi Agroteknologi yang berdiri tahun 2009 mulanya terdiri dari 3 prodi yakni: Agronomi yang sebelumnya bernama Budidaya Pertanian, Tanah, Hama Penyakit Tumbuhan (HPT). Program Studi Budidaya Pertanian,dahulunya terbentuk atas dasar penetapan penutupan dan pengintegrasian program studi Produksi Pertanian di Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT), melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesian N0. 0312/O/1991 tertanggal 6 Juni 1991. Pada tahun 1996 nama Program Studi Budidaya Pertanian diubah menjadi Program studi Agronomi berdasarkan SK Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan N0. 209/Dikti/Kep/96 Tertanggal 11 Juli 1996, sedangkan nama Program Studi tetap Budidaya Pertanian. Perubahan nama Program Studi menjadi Agroteknologi merupakan antisipasi kebutuhan masyarakat, yang selalu berkembang dan menginginkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi dibidang teknologi pertanian. Untuk itu juga dilakukan revisi dan perubahan kurikulum sehingga lulusan memiliki profil sesuai dengan kemajuan pertanian saat ini.
Menjadi Program Pendidikan Agroteknologi Yang Menghasilkan Lulusan Yang inovatif, kreatif dan Mandiri Yang Mampu Bersaing Secara Global Serta Kompeten Dalam Menerapkan dan Pengembangan Teknologi Modren di Bidang Agroteknologi Yang Peka dan Komitmen Terhadap Tanggung Jawab Profesional dan Etika.
Menyelengarakan Pendidikan di Bidang Agroteknologi Secara Profesional untuk mewujudkan Lulusan Yang inovatif, kreatif dan Mandiri Yang Mampu Bersaing Secara Global Serta Kompeten Dalam Menerapkan dan Pengembangan Teknologi Modren di Bidang Agroteknologi Yang Peka dan Komitmen Terhadap Tanggung Jawab Ptrofesional dan Etika
1. Kemampuan merencanakan, merancang, menerapkan dan mengevaluasi Ipteks dibidang sistem produksi tanaman secara efektif, produktif berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan baik secara modern, maupun yang menyangkut kearifan lokal. . Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan, dan meneliti masalah teknologi budidaya secara tepat, mampu menginterpretasikan data secara profesional, merekomendasikan penyelesaian masalah secara efektif dalam sistem produksi tanaman yang berkelanjutan. . Kemampuan mengaktualisasikan profesi diri untuk bekerjasama dalam tim yang multi disiplin, dalam melaksanakan dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman berkelanjutan dalam praktek bisnis, guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta berfungsi sebagai fasilitator, motivator, mediator secara sistematik dan efektif dilingkungan masyarakat.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]