PS Agroteknologi Universitas Pattimura merupakan penggabungan (merger) 3 PS yaitu Agronomi, Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) serta Ilmu Tanah berdasarkan SK Dirjen Dikti No 163/Dikti/Kep/2007 tentang Penataan dan Kodefikasi PS pada Perguruan Tinggi. Ketiga PS yang lama kemudian dialihkan menjadi 3 Minat yaitu Minat Agonomi, Hama dan Penyakit Tumbuhan serta Ilmu Tanah. Akreditasi terakhir dengan peringkat Terakreditasi A berdasarkan keputusan BAN-PT No.3335/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2018. Minat Ilmu Tanah telah diaktifkan menjadi Program Studi Ilmu Tanah sejak tahun 2019, sehingga saat ini PS Agroteknologi hanya memiliki 2 Minat yaitu Minat Agronomi serta Minat Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Pada Tahun 2023 Program Studi Agroteknologi Menjadi Program Studi yang Terdepan dan Profesional dalam Pengembangan IPTEKS Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kepulauan.
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mampu menguasai teknologi budidaya pertanian berbasis kepulauan secara berkelanjutan .
2. Mengembangkan SDM yang memiliki kemampuan (pengetahuan) dan keahlian dalam pengelolaan sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
3. Mengembangkan sistem kurikulum teknologi budidaya pertanian untuk pendidikan tinggi.
4. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi budidaya pertanian (umumnya), dan pada wilayah kepulauan (khususnya).
5. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan pertanian berkelanjutan di wilayah kepulauan.
Tujuan Program Studi adalah rumusan tentang tujuan program studi dalam bentuk profil dan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan sesuai dengan standar yang diinginkan oleh stakeholders internal maupun eksternal dan juga kebutuhan pasar kerja. Sesuai dengan visi dan misi, maka tujuan PS Agroteknologi adalah :
1. Menghasilkan lulusan sarjanan pertanian yang memiliki :
? pengetahuan luas, terampil, dan menguasai teknologi budidaya pertanian berdasarkan daya dukung lingkungan
? kualifikasi dan berkompetensi yang tinggi sebagai pelaku di bidang pertanian, manajer, pengusaha, peneliti dan tenaga pendidik yang berkepribadian
? kemampuan merencanakan, merancang, dan menerapkan IPTEKS di bidang sistem produksi tanaman secara efektif dan produktif berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan tanpa mengabaikan kearifan lokal.
2. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi bidang pertanian berbasis kepulauan secara berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]