Keberadaan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut tidak terlepas dari faktor kesejarahan yang merupakan pengembangan dari Yayasan Pendidikan Gilang Kencana Garut? yang didirikan pada tahun 1990 yaitu Sekolah Tinggi Pertanian Gilang Kencana Garut? berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0639/0/1990 tanggal 3 Oktober 1990. Pada tahun 1998 terjadi penggabungan (merger) antara 3 Yayasan Perguruan Tinggi menjadi satu yayasan yaitu Yayasan Universitas Garut?. Tujuan yang mendorong pendirian Fakultas Pertanian yang membuka 3 program studi, yaitu Agroteknologi (S1), Ilmu Peternakan (S1), serta Ilmu dan Teknologi Pangan (S1) bertujuan menyiapkan mahasiswa program sarjana menjadi warga negara pancasila yang memiliki integritas tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta masalah yang dihadapi masyarakat. NO SK 180/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VIII/2013 Berdiri 21 Desember 1998
Mewujudkan Fakultas Pertanian Universitas Garut yang maju dan unggul pada tahun 2019, baik di wilayah priangan timur maupun global dalam bidang Teknologi dan Budidaya Pertanian yang berorientasi Agribisnis berdasarkan kearifan lokal.
1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis penelitian untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam menerapkan, mengembangkan dan mengimplementasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pertanian.
2. Menggalakan dan menyelenggarakan penelitian strategis yang berkesinambungan (Sustianibility) berbasis komoditas dan wilayah untuk memecahkan permasalahan pembangunan pada sektor pertanian.
3. Mengimplemetasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kepada masyarakat dengan program yang terstruktur dan terpadu untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wilayah.
4. Menjalin kerjasama keilmuan dengan lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, dan lembaga social
Kompetensi Utama Profil (1) Pelaku dibidang pertanian: o Kemampuan menerapkan IPTEKS dibidang budidaya tanaman berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan baik secara modern maupun yang mengangkat kearifan lokal.
o Kemampuan berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kompetensi Utama Profil (2) Manajer (planner, designer, organizer, evaluator, mediator):
o Kemampuan merencanakan dan merancang sistem produksi tanaman secara efektif dan produktif.
o Kemampuan melaksanakan perencanaan sistem produksi tanaman secara tepat sesuai kaidah pertanian berkelanjutan. o Kemampuan mengevaluasi dan menilai proses produksi tanaman dan pasca panen.
o Kemampuan mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama dalam tim yang multidisiplin. Kompetensi (3) Pengusaha (entrepreneur, initiator, adaptor, cooperator): o Keberanian memulai, melaksanakan dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman dalam pertanian berkelanjutan.
o Kemampuan menjalin kerjasama (bernegosiasi dan berkomunikasi) secara efektif.
o Kemampuan berinovasi dalam menerapkan IPTEKS dibidang budidaya pertanian ke dalam praktek bisnis.
o Kemampuan menerapkan etika bisnis pertanian yang berwawasan lingkungan.
Kompetensi (4) Peneliti:
o Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan merumuskan masalah secara tepat mengenai sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
o Kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian serta menginterpretasikan data secara profesional
o Kemampuan merekomendasi penyelesaian masalah secara tepat dalam sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
Kompetensi (5) pendidik (fasilitator, motivator dan mediator) :
o Kemampuan belajar sepanjang hayat.
o Kemampuan berfikir analitis dan sintesis dengan memperhitungkan dampak penyelesaian masalah di lingkup global dalam berkehidupan bermasyarakat.
Kemampuan sebagai fasilitator, motivator dan mediator secara sistematik dan efektif.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]