Universitas Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI) yang didirikan pada tanggal 16 Januari 1961 bertujuan membantu pemerintahan daerah dalam melaksanakan pembangunan, khususnya pembangunan sumberdaya manusia melalui pendidikan tinggi. Hal itu dirasakan sangat perlu, karena pada saat itu banyak lulusan Sekolah Menengah Atas di Cirebon yang pergi ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Jogyakarta untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi. Prakarsa masyarakat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi mendapat respons positif dari kalangan institusi pemerintah, baik sipil maupun militer serta masyarakat pendidikan yang ada di Cirebon.Oleh karena itu didirikanlah Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati dengan Akta Notaris Mr. Djoko Mardedjo nomor 29 tanggal 16 Januari 1961.
Pada tahun 1983 didirikan tiga fakultas baru, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Dalam perkembangannya beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tanggal 19 Oktober 1986, Fakultas Pertanian Unswagati telah terdaftar di Kementerian Pendidikan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0810/0/1986. Selanjutnya dalam perkembangan 7 (tujuh) tahun ke depan, didirikan/dibuka Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis), tepatnya pada bulan September 1993 melalui Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor: 535/DIKTI/Kep/1993.
Dalam mengemban amanah akademik, telah dilakukan berbagai upaya peningkatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat sehingga pada tahun 2007, Program Studi Agribisnis mendapatkan penilaian peringkat B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAT-PT) yang dilegalitaskan dengan Surat Keputusan BAN-PT Nomor 001/BAN-PT/AK-X/S1/2007. Penilaian peringkat Program Studi Agribisnis dilakukan setiap 4 (empat) tahun oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Untuk 8 (delapan) tahun kemudian yaitu pada tahun 2011 dan 2015, kembali memperoleh peringkat B. Pada tahun 2020 mendapatkan nilai akreditasi A. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan akademik pada Program Agribisnis sangat baik.
Beberapa peristiwa akademik pada periode Tahun 2011 sd 2015 antara lain: adanya perubahan kurikulum, yaitu adanya beberapa mata kuliah yang disesuaikan (dihilangkan) dan pada tahun 2016 terjadi perubahan SKS pada beberapa mata kuliah yang semula tidak berpraktikum menjadi berpraktikum. Pada tahun 2018 dilakukan tinjauan kurikulum dan pada tahun 2019 diadakan perubahan kurikulum. Adanya perubahan kurikulum di atas bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi atau perkembangan sosial ekonomi dan teknologi pada saat ini. Pada tahun 2021 Program Studi Agribisnis mulai mengaplikasikan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pimpinan Fakultas Pertanian dan Ketua Program Studi Agribisnis menyadari bahwa kepercayaan yang telah diberikan, baik oleh Kementerian, pimpinan lembaga (Ketua Yayasan dan Rektor) maupun civitas akademika, merupakan suatu kehormatan untuk berkarya nyata dan amanah yang harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Hal ini terkait dengan tanggungjawab institusional dan spiritual untuk mengarahkan pengembangan Program Studi Agribisnis dalam segenap dimensinya. Oleh karena itu Program Studi Agribisnis telah menyusun visi-misi, tujuan, dan sasaran, sebagai pedoman dalam pengembangannya. Untuk mewujudkan profil lulusan Program Studi Agribisnis, ditentukan seperangkat capaian pembelajaran yang terdiri dari sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan pengetahuan.
Terwujudnya Program Studi yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Agribisnis berbasis kearifan lokal, berdaya saing di tingkat nasional dan Berorientasi Global.
a. Kompetensi Utama
b. Kompetensi Pendukung
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]