Gagasan untuk mendirikan suatu lembaga tersendiri yang menyajikan pendidikan akademik dan pendidikan profesional di Sumba telah dibahas dalam sidang-sidang Sinode Gereja Kristen (GKS) sejak tahun 1988. Gagasan ini semakin kuat diyakini relevansinya sejalan dengan semakin berkembangnya pendidikan menengah, dan semakin meluas serta meningkatnya kebutuhan pembangunan nasional dan pembangunan daerah terhadap berbagai jenis kemampuan dan kompetensi sumberdaya manusia. Menindaklanjuti pembicaraan di kalangan pemuka-pemuka gereja dan masyarakat Sumba dalam berbagai pertemuan, maka dalam suratnya No. 410/I.2c/96 tanggal 21 September 1996, Gereja Kristen Sumba, sebagai salah satu pendiri/pendukung Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), memohon agar YPTKSW dapat memikirkan, merencanakan dan menyelenggarakan sebuah Perguruan Tinggi Kristen di Sumba. Bertitik tolak dari permohonan dan dukungan tersebut, maka Dewan Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (DP-YPTKSW) di dalam rapatnya yang diadakan pada tanggal 28 dan 29 November 1996 di Salatiga, menyetujui dan selanjutnya memutuskan untuk mendirikan suatu satuan pendidikan tinggi tersendiri di Sumba. Selanjutnya untuk pertama kalinya didirikan satuan pendidikan tinggi yang berbentuk sekolah tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kristen Wira Wacana (STIE KRISWINA) di Waingapu. Satuan-satuan pendidikan tinggi tersebut bernaung di bawah YPTKSW SUMBA sebagai Badan Penyelenggara (BP), dan pengelolaannya sehari-hari dilakukan oleh Badan Pelaksana Harian Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana Sumba (BPH-YPTKSW SUMBA) untuk satuan pendidikan tinggi yang bersangkutan.
Dalam perkembangannya, berdasarkan permohonan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana dalam surat nomor 408/A/YSW/X/2011 tanggal 26 Oktober 2011, perlu mengubah bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kristen Wira Wacana Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang Perubahan bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kristen Wira Wacana Sumba menjadi Universitas Wira Wacana Sumba adalah bahwa Universitas Wira Wacana di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur berhak menyelenggarakan 10 Program Studi, salah satu di antaranya adalah Program studi Agribisnis.
Menurut asalnya, kata Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, dimana Agri artinya Agriculture atau pertanian dan Business berarti usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. Agribisnis merupakan sistem pertanian yang saling terkait mulai dari sistem hulu sampai dengan sistem hilir yang memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya (Saragih,1997). Industri hulu adalah sektor yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian. Sementara industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pascapanen dan pengolahan hasil pertanian. Agribisnis lazimnya didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan mulai proses produksi, panen, pasca panen, pemasaran dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pertanian tersebut (Soekartawi, 2003). Apabila perencanaan pembangunan pertanian dan pelaksanaannya dikelola dengan baik, pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan seksama dapat memperbaiki pendapatan penduduk secara merata dan berkelanjutan. Pada akhirnya, hasil pembangunan tersebut dapat memakmurkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Menjadi program studi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia berdaya saing lokal, regional, nasional dan global untuk mengembangkan agribisnis berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Wirausaha Agribisnis
Kemampuan Kerja
Penguasaan Pengetahuan
Kemampuan Manajerial
Tanggung jawab
Konsultan Agribisnis
Kemampuan Kerja
Penguasaan Pengetahuan
Kemampuan Manajerial
Tanggung jawab
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]