Pendirian Fakultas Farmasi Universitas Andalas tidak terlepas dari sejarah panjang dan perkembangan Jurusan Farmasi yang pada mulanya berada pada Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA). FIPIA dibuka , dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 41007/Kab., tertanggal 14 Juli 1955. Pendirian ini diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 7 September 1955 di Bukittinggi, dengan dua Jurusan yaitu Ilmu Pasti dan Geologi. Pejabat Dekan pertama pada saat itu adalah Prof. Dr. Moh. Sjaaf.Setelah berjalan selama lebih kurang tiga tahun kegiatan akademis FIPIA terpaksa dibekukan karena terjadi pergolakan daerah. FIPIA Universitas Andalas kembali dibuka pada tahun 1962 di Padang atas inisiatif beberapa staf pengajar Fakultas Pertanian dan Kedokteran yang dikoordinir oleh Drs. Wildan Yatim Lubis, dengan satu Jurusan yaitu Biologi. Jurusan Farmasi baru terwujud dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1964, berkat semangat dan kerja keras Drs. Sjahriar Harun, Apt., yang pada saat itu menjabat sebagai Dekan FIPIA Universitas Andalas (periode 1964 1965) dengan dibantu oleh beberapa rekannya antara lain Drs. Sjahril Kudus, Drs. H. Nadir Chan, Drs. Cahyono dan Ir. Soekisno Hadikumoro. Pada periode awal (1964 1971) ini, Ketua Jurusan Farmasi langsung dijabat oleh Drs. Sjahriar Harun, Apt. Setelah melewati masa sulit akhirnya Jurusan Farmasi berhasil meluluskan sarjana farmasi untuk pertama kalinya pada tanggal 30 Juni 1973.Setelah berhasil meluluskan sarjana farmasi, maka mulai dibuka Program Pendidikan Profesi Apoteker yang pengelolaannya berkerjasama dengan Kanwil Departemen Kesehatan RI Provinsi Sumatera Barat. Pada tanggal 12 Agustus 1974 Jurusan Farmasi menganugerahkan gelar Apoteker untuk pertama kalinya. Pada tahun 2000, untuk memperluas kesempatan masyarakat menimba ilmu di Jurusan Farmasi, dilakukan penambahan daya tampung dengan membuka Program Studi Non Reguler (S-1 Ekstensi) yang disahkan melalui SK Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional RI No. 89/DIKTI/Kep/2000. Dengan dibukanya program ekstensi ini, sumber daya yang dimiliki oleh Jurusan Farmasi dapat dioptimalkan. Di samping itu, seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya Dosen/Staf Pengajar, mulai tahun 2002 telah dibuka dan dimulai Program Pasca Sarjana Ilmu Farmasi (S-2). Upaya pengembangan Jurusan Farmasi menjadi Fakultas Farmasi telah dimulai sejak tahun 2007 oleh tim pengelola Jurusan.
Menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker terkemuka dan bermartabat di tingkat nasional dan internasional yang menghasilkan apoteker tangguh dan unggul pada bidang sains farmasi dan farmasi klinis dalam menerapkan asuhan kefarmasian pada tahun 2028
1. Menyelenggarakan Pendidikan Profesi Apoteker yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi Standar Kompetensi Apoteker Indonesia.
2. Menyelenggarakan penelitian kefarmasian yang bermutu dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pengembangan obat dari bahan alam.
3. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian pada masyarakat.
4. Mengembangkan kerjasama yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan dengan stakeholder dan organisasi profesi tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Kompetensi utama lulusan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia yang ditetapkan oleh IAI yaitu:
1. Mahasiswa mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan etik
2. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi efektif
3. Mahasiswa mampu melakukan optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
4. Mahasiswa mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. Mahasiswa mampu melakukan pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
6. Mahasiswa mampu melakukan formulasi dan produksi sediaan farmasi
7. Mahasiswa mampu melakukan upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
8. Mahasiswa mampu melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
9. Mahasiswa mampu melakukan keterampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Mahasiswa mampu melakukan peningkatan kompetensi diri
Kompetensi Pendukung (practical skill) lulusan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas:
1. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berlandaskan pedoman terapi dan pendekatan berbasis bukti untuk mengoptimalkan terapi.
2. Mampu memberikan sediaan farmasi sesuai kebutuhan pasien disertai penjaminan mutu sediaan farmasi.
3. Mampu mencari, menelusur kembali, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, dan menyiapkan informasi tentang obat dan pengobatan, mendiseminasikan informasi obat dan pengobatan, serta melakukan promosi penggunaan obat yang rasional. Kompetensi lainnya/pilihan lulusan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas:
1. Mampu berwirausaha dan memiliki jiwa entrepreneurship.
2. Mampu berfikir praktis, logis, kritis dan analisis untuk menyelesaikan masalah di bidang farmasi secara profesional
3. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan tenaga kesehatan lain tentang pengobatan pasien agar diperoleh pelayanan kesehatan yang optimal, serta mampu menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerja.
4. Memiliki karakter Andalasian, meliputi Sabar, Empati, Jujur, Adil, Tanggungjawab dan Ikhlas (SEJATI).
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]