Tentang Pendidikan Profesi Ners Profesi - STIKES Telogorejo Semarang
Program studi S1 Ilmu Keperawatan merupakan program pendidikan yang ditempuh untuk menumbuh-kembangkan kemampuan mahasiswa menjadi seorang akademisi dan profesional. Landasan tumbuh kembang ini merupakan kerangka konsep pendidikan yang meliputi falsafah keperawatan sebagai profesi, dan keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional yang akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama dalam proses pembelajaran. Kerangka konsep pendidikan S1 Ilmu Keperawatan ini disusun dengan mengembangkan konsep yang dipergunakan pada kurikulum inti pendidikan ners tahun 2010 dengan melakukan penyesuaian terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi tahun 2015. Program S1 Ilmu Keperawatan ini mengacu pada falsafah keperawatan yang menjadi pedoman utama bagi profesi keperawatan. Berdasarkan falsafah keperawatan, perawat meyakini bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pelayanan kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini, keperawatan meyakini paradigma dengan empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo memiliki struktur kurikulum berupa program akademik sebanyak 146 sks dan program profesi ners sebanyak 36 sks, yang terjabar dalam masing-masing modul perkuliahan dengan pedoman Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi tahun 2015. Di dalam setiap modulnya terdiri dari perkuliahan teori, laboratorium, dan praktik tergantung dari kompetensi yang diharapkan. Dengan metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan pendekatan Student Centered Learning atau pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Mahasiswa akan diajak untuk lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat, berdiskusi dengan teman atau tutor dan mencari materi yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi dalam modul ini.Selain itu, metode yang digunakan dengan diskusi kelompok(small group discussion), Role play, Simulation, Collaborative learning. Setiap mahasiswa diharapkan untuk mampu mempersiapkan diri sebelum kegiatan pembelajaran mengenai materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan mahasiswa dengan cara discovery learning maupun self directed learning.Dalam pelaksanaannya metode pembelajaran yang digunakan adalah Problem BasedLearning (PBL)dengan pendekatan Seven Jumps, kuliah tutorial, skill laboratory, tugasterstruktur serta belajar mandiri. Metode Seven Jumps dilakukan dengan cara mahasiswa diberikan skenario (kasus) yang digunakan sebagai trigger untuk berdiskusi dalam kelompok kecil. Kuliah tutorial diberikan kepada mahasiswa setelah mahasiswa menjalani proses PBL. Akhir dari pembelajaran tutorial mahasiswa akan menjalani proses perkuliahan dengan expert terkait dan membahas kasus yang telah didiskusikan, untuk mendapatkan kompetensi secara utuh. Skill laboratory merupakan metode pembelajaran yang bertujuan memberikan ketrampilan terkait dengan ilmu dasar keperawatan. Selain itu, pada tahap praktikum strategi pembelajaran yang digunakan adalah metode PBL klinik, pre dan post conference dan bed set teaching (BST).
Proses evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh mahasiswa mencapai penguasaan kompetensi yang menjadi tujuan masing-masing modul dan untuk mengetahui keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan. Dalam setiap modulnya dilakukan evaluasi meliputi evaluasi kognitif, psikomotor dan afektif, di mana mahasiswa harus mampu mencapai kompetensi sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dalam modul. Metode evaluasi yang diberikan kepada mahasiswa berupa ujian tertulis dengan soal berbentuk Multiple Choice Question (MCQ) untuk mengevaluasi kemampuan kognitif, ujian OSCAdan ujian laboratorium untuk menilai kemampuan psikomotor, kognitif dan afektif.
Dalam proses perkuliahan bentuk penghargaan atas hasil kerja keras mahasiswa diapresiasikan dalam bentuk setiap mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari yayasan kesehatan Telogorejo Semarang. Adapun bentuk beasiswa yang diberikan adalah beasiswa prestasi akademik dan beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu, dengan persyaratan mahasiswa tersebut memiliki sikap yang baik, aktif dalam kegiatan akademik dan kemahasiswaan. Beasiswa prestasi akan diberikan kepada mahasiswa yang menduduki ranking I, II dan III. Beasiswa kurang mampu akan diberikan kepada mahasiswa yang menunjukkan surat keterangan tidak mampu disertai dengan beberapa persyaratan lainnya.
Visi Program Studi
menjadi Program Studi Ners yang terdepan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memberikan pendidikan keperawatan terbaik melalui asuhan keperawatan yang profesional dan memiliki unggulan dibidang keperawatan palatif di tahun 2022 Misi Program Studi
- Menyelenggarakan pendidikan Ners bermutu, inovatif, dan kreatif selaras dengan kemajuan global yang mengacu pada standar nasional
- Menyelenggarakan penelitian dan publikasi ilmiah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan keperawatan yang berfokus pada keperawatan paliatif
- Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan kearifan lokal berdasarkan Evidence Based Practice in Nursing
- Menghasilkan lulusan yang kompeten, siap kerja, berintegritas, beretika dan responsif terhadap perubahan
- Memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat yang membutuhkan dalam bidang pendidikan keperawatan
- Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan keperawatan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
- Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan unggul sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Melaksanakan tata kelola program studi yang baik dan benar untuk mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan
Kompetensi Dasar Program Studi
Kurikulum Intimenurut surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum Pendidikan Tinggi, merupakan penciri dan kompetensi utama, bersifat dasar untuk mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi, dan ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi (program studi sejenis) bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Jadi kompetensi utama ini merupakan penciri suatu lulusan program studi tertentu, dan ini bisa disepakati dengan mengambil beban dari keseluruhan beban studi sebesar 40%-80%. Sementara itu kurikulum institusionaldidalamnya terumuskan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi. Kompetensi pendukung dapat bergerak antara 20%-40% dari keseluruhan beban studi. Sementara itu kompetensi lainnya equivalen dengan beban studi sebesar 0%-30% dari keseluruhan.
Kurikulum Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan Telogorejo ditetapkan dengan mengacu kepada 80% kurikulum inti, yaitu 118sks, ditambah dengan 28skskurikulum pendukung, yang terdiri darimata ajar Keperawatan Paliatif , Bahasa Inggris, Holistic Nursing, Pendidikan Anti Korupsi, Enterpreneurship, dan Klinik. Pengembangan kurikulum institusi disesuaikan dengan visi dan misi institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut dengan memasukkan muatan lokal dengan keunggulan institusi, jadi total keseluruhan sebesar 146sks.
Capaian pembelajaran pada kurikulum S1 Ilmu Keperawatan berdasarkan pada capaian pembelajaran pada level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2015. Capaian pembelajaran Program Studi S1 Keperawatan telah disusun atas dasar kesepakatan yang dibuat oleh tim inti di bidang keperawatan yang terdiri dari representasi organisasi profesi; PPNI dengan AINI melalui Health Professional Education Quality (HPEQ) Project tahun 2014