Program Studi Pendidikan Profesi Ners - Profesi

Tentang Pendidikan Profesi Ners Profesi - Poltekkes Kemenkes Surakarta

Pendidikan tahap profesi Ners merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapatmenerima legal dan etik serta menggunakan hasil penelitianterkini yang berkaitan dengan keperawatan.Berdasarkankeputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000pasal 2 ayat 2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkanpeserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesionaldalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan ataukesenian serta mengupayakanpenggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkayakebudayaan nasional. Pengembangankurikulum pendidikan tahap profesi Ners mengacu padakurikulum yang ditetapkan AIPNI dengan beban studi 36 SKS yang terdiri dari 29SKS (80%) kurikulum inti dan 7 SKS (20% ) kurikulumpenciri institusi. Kurikulum penciri yang ditetapkan pada programprofesiNersdi PoliteknikKesehatan KementerianKesehatan Surakarta adalah keperawatan kritis dan kegawatdaruratan.

Visi Program Studi

Menjadi ProgramStudi Profesi Ners yang unggul dalammenghasilkan Ners yangmempunyaikemahiran dibidang keperawatan gawat darurat dan kritis yang mampu bersaingsecara Nasional dan Internasional

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan pendidikan Profesi Ners yang unggul di bidang keperawatan gawatdarurat dan kritis.
2. Mengembangkan penelitian yang mempunyaidaya ungkit dan daya kait guna meningkatkan mutu pendidikan dan layanankesehatan.
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian masyarakatyang berbasis pada evidence basedpractice yang tepat guna dalam meningkatkan pelayanan dan pemberdayaankesehatan

Kompetensi Dasar Program Studi

1. Care Provider (Pemberi asuhan keperawatan)
2. Communicator (Interaksi dan transaksi dengan klien, keluarga,dan tim kesehatan)
3. Educator dan health promoter (Pendidikan dan promosi kesehatan bagi klien,keluarga dan masyarakat)
4. Manager danleader (Manajemen praktik/ruangan pada tatanan rumahsakit maupun masyarakat)
5. Researcher (Peneliti )