Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 menyatakan jenis tenaga kesehatan kelompok tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan profesi sebagai Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus. Pendidikan Profesi Dietisien adalah suatu pendidikan khusus, yang merupakan program pendidikan lanjutan setelah Sarjana Terapan Gizi dan Sarjana Gizi. Hasil kajian Kemenkes tahun 2015 menunjukkan kebutuhan Dietisien di Indonesia 20 tahun kedepan sebanyak 36.391 orang.
Memperhatikan kebutuhan dietisien yang mendesak Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung memperoleh mandat untuk menyelenggarakan Pendidikan Dietisien dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung juga mendapat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor : B309/KPT/I/2019 tanggal 30 April 2019 tentang Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien Program Profesi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.
VISI
Menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien yang Unggul dalam Terapan Dietetika Kuliner, berkarakter dan berdaya saing Internasional
Unggul :
Memiliki keunggulan dalam pemanfaatan bahan lokal dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan serta memiliki daya saing di pasar kerja baik Nasional maupun Internasional dalam terapan Dietetika Kuliner
Berkarakter :
Memiliki karakter melayani dengan hati, kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan wira usaha (entrepreneurship)
Berdaya saing Internasional :
Lulusan berkualitas dan berorientasi pada standar mutu Internasional.
Dietetika Kuliner :
Modifikasi pangan kearah diet sehat tanpa mengubah citarasa dan penampilan artistik, serta memanfaatkan komponen bioaktif yang terkandung dalam pangan tersebut.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan Profesi Dietisien dengan unggulan terapan Dietetika Kuliner yang profesional
2. Menyelenggarakan penelitian terapan Dietetika Kuliner
3.Menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dengan berbasis hasil penelitian terapan Dietetika Kuliner
4. Menjalin kemitraan untuk peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pendayagunaan lulusan
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter melayani dengan hati, kejujuran, kepemimpinan, bekerja dalam tim dan wira usaha (entrepreneurship)
6. Mengembangkan kompetensi dosen.
1. Pemberi asuhan gizi mandiri
2. Konselor gizi mandiri
3. Penyelia penyelenggaraan makanan
4. Pengembang produk alternatif gizi
5. Pengelola Program Gizi
6. Advokator dan komunikator program gizi
7. Penyelia pendidikan dan pelatihan gizi
8. Penyelia penelitian
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]