Program Sarjana Terapan (S.Tr) beban kredit minimal 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 (empat) tahun. Bila program S-1 (Sarjana) merupakan program pendidikan akademik dan berorientasi pada pengembangan keilmuan dan penelitian, maka program Sarjana Terapan merupakan program vokasi (terapan) yang bersifat lebih kearah aplikasi/penerapan prinsip-prinsip keilmuan untuk keperluan praktis dan dengan tujuan utama agar lulusan yang dihasilkan siap kerja.
Selain kemampuan akademis dan teknis, mahasiswa Sarjana Terapan TRKBA akan dibekali juga dengan kemampuan berkomunikasi efektif melalui media lisan dan tulisan, serta kemampuan berorganisasi dan soft skill lainnya, seperti Kemampuan Berbahasa Asing; mendayagunakan Teknologi Informasi; Pengetahuan Etika & Tanggung-jawab Profesi; Kepribadian Berintegritas Tinggi; Technopreneur; Kepemimpinan serta Kerjasama Dalam Tim. Lulusan Sarjana Terapan TRKBA juga dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi misalnya, Magister (S2), Magister Terapan (S2 terapan), Doktor (S3), serta Doktor Terapan (S3 terapan).
Menjadi program studi sarjana terapan unggulan dalam bidang rekayasa Bangunan Air di Indonesia, terutama yang menunjang pengembangan industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan melalui jalur vokasional.
1. Kemampuan pengambilan keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
2. Kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam konteks pelaksanaan pekerjaannya;
3. Kemampuan memahami konsep teoretis manajemen proyek konstruksi;
4. Kemampuan menerapkan prosedur dan standar kerja (SOP) teknologi rekayasa konstruksi bangunan sipil di area praktikum, studio dan kegiatan laboratorium dengan mengaplikasikan prinsip sistem keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (SMK3L);
5.Kemampuan menerapkan matematika terapan, sains alam, sains rekayasa, dan prinsip rekayasa untuk melakukan kajian perancangan teknis rinci, pelaksanaan, dan pengawasan, serta melakukan perbaikan struktur dan perawatan kinerja konstruksi bangunan sipil skala menengah yaitu bangunan gedung dengan minimum 6 lantai, bangunan jalan di perkotaan dan/atau antar kota serta bangunan jembatan bentang menengah, dengan kompleksitas menengah, dengan menggunakan teknologi, prinsip dan teknik yang baku saat ini;
6.Kemampuan menerjemahkan dan mengkaji perancangan teknis rinci (detail engineering design) konstruksi bangunan sipil yang ada di dalam dokumen kontrak ke dalam dokumen pelaksanaan di lapangan sesuai standar konstruksi yang berlaku dan kondisi lapangan;
7. Kemampuan mengelola survei kuantitas agar diperoleh kesesuaian volume, harga dan ketersediaan material seperti yang terdapat dalam rancangan teknis rinci sesuai dengan jurnal dan/atau harga penawaran setempat;
8.Kemampuan menyusun dan mengkomunikasikan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pemberi kerja;
9.Kemampuan melaksanakan proses konstruksi bangunan sipil mengacu kepada rancangan teknis rinci (detail engineering design) yang ada di dalam dokumen kontrak;
10.Kemampuan melakukan desain perbaikan struktur terbatas dan perawatan kinerja konstruksi bangunan sipil untuk menjaga tingkat layanan sesuai standar konstruksi;
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]