Program studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda merupakan institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran terhadap mahasiswa Diploma IV, dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan SK No. 299/E/O/2011 tanggal 21 Desember 2011.
Program studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri dalam operasionalnya dibawah koordinasi Jurusan Teknik Kimia. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Pencapaian Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri disusun meengacu pada Rencana Strategis Politeknik Negeri Samarinda 2014-2019 ditambah dengan pengembangan program studi ke depan sesuai kebutuhan pasar kerja bagi para lulusannya.
Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri mempunyai visi yang sejalan dengan visi Politeknik Negeri Samarinda. Untuk merealisasikan visinya, program studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri menetapkan misi yang pada intinya melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.
Dalam upaya merealisasikan visi dan misinya, Program studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri berupaya untuk meningkastkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran dengan melibatkan seluruh sivitas akademika untuk meningkatkan relevansi, atmosfer akademik, internal manajemen, sustainabilitas, efisiensi dan produktivitas program studi.Peningkatan relevansi dan kompetensi dilakukan dengan mengembangkan kurikulum yang menekankan pada kompetensi profesional (Kemampuan), Individual, dan Sosial yang diintegrasikan secara kontekstual. Kurikulum berbasis kompetensi diimplementasikan melalui proses pembelajaran dengan peningkatan kemampuan mahasiswa baik yang bersifat hard skill maupun soft skill.
Kurikulum dan materi perkuliahan disesuaikan dengan kompetensi dari kebutuhan masyarakat, perkembangan sains dan teknologi. Metode dan strategi pembelajaran dipilih sesuai dengan pencapaian tujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompetensi di bidangnya.
Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri menyajikan mata kuliah dengan beban belajar mahasiswa yang harus diambil dalam satu semester dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Semester (SKS) dan disusun dalam sistem paket, sehingga mahasiswa harus menempuh seluruh mata kuliah yang telah ditentukan pada semester berjalan. Beban belajar mahasiswa Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri 145 SKS yang terbagi dalam delapan (8) semester.
Ketersediaan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran di Program studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri cukup memadai. Untuk kegiatan perkuliahan, program Studi S1 terapan Teknologi Kimia Industri menggunakan ruang kelas sendiri. Semua ruang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar, seperti whiteboard, LCD Projector, dan fasilitas WiFi.
Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri memiliki beberapa laboratorium, Laboratorium Kimia Dasar : Praktikum Kimia Organik, Praktikum Kimia Dasar, Laboratorium Riset : Penelitian, Praktikum Kimia Fisika, Praktikum Kimia Analitik Klasik, Laboratorium Instrumen : Praktikum UV-vis, Praktikum AAS, Praktikum GC dan Laboratorium Satuan Operasi : Praktikum Mekanika Fluida dan Perpindahan Massa, Praktikum Pengolahan Limbah dan Utilitas, Praktikum Perpindahan Panas dan Termodinamika, Laboratorium Pilot Plant : Praktikum Proses Produksi, Laboratorium Kontrol : Praktikum Kontrol. Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara layanan akademik, Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri melaksanakan sistem pengelolaan yang berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP). SOP tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen Prosedur Mutu, Panduan Pelaksanaan Teknis, dan Instruksi Kerja.
Suasana akademik di Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri berjalan cukup kondusif, baik untuk hal-hal yang bersifat formal akademik maupun non formal antar individu sivitasnya. Interaksi formal antara dosen dengan mahasiswa terjadi dengan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maupun keterlibatan dosen, dan mahasiswa pada kegiatan pengembangan Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri seperti kegiatan peninjauan kurikulum, workshop, kuliah tamu. Interaksi sivitas juga dapat terjadi melalui aktivitas mahasiswa di Himpunan Mahasiswa jurusan Teknik Kimia.
Pelaksanaan kegiatan akademik di Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri didukung oleh 26 staf dosen dengan kualifikasi S2=23 dosen, kualifikasi S3=1 dosen dan menempuh pendidikan S3=2 Dosen. Jurusan Teknik Kimia telah memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK) dibawah LSP POLNES yang berfungsi melakukan uji kompetensi terhadap mahasiswa sebelum menjadi alumni Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri. Uji kompetensi dilakukan setiap tahun dengan skema sertifikasinya adalah Pelaksanaan Analisis Kimia Mengikuti Prosedur dan Skema Pengoprasian Peralatan Heat Exchanger (HE). Sertifikat kompetensi yang diperoleh dapat digunakan sebagai pendamping ijasah. Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri telah memiliki 11 orang asesor kompetensi.
Keahlian lulusan Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri sangat relevan dengan kebutuhan lapangan kerja industri migas, batubara, petrokimia, dan oleokimia dengan profil lulusan sebagai berikut :
1. Supervisor
2. Penyelia Laboratorium
3. Asisten Manajer
4. Engineer/Proses Design Engineer
Profil lulusan tersebut didukung dengan capaian pembelajaran untuk mahasiswa Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri, yaitu : Sikap, Penguasaan Pengetahuan, Keterampilan Umum dan Keterampilan Khusus.
Pada saat ini Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri telah memiliki status akreditasi dengan peringkat B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan merupakan bagian (scoupe) dari sertifikasi ISO 9001:2008 yang diperoleh dari badan sertifikasi PT SGS Indonesia.
Menjadi Perguruan TInggi Vokasi Bidang Teknologi Kimia Industri yang Unggul dan Terpercaya Tingkat Nasional pada Tahun 2025.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]