Pada tanggal 13 Sepetember 2016 melalui Keputusan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi dengan SK No. 347/KPT/I/2016 tentang Pembukaan Program Studi Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan Program Diploma Empat Pada Politeknik Negeri di Cilacap.
Pengembangan pendidikan Sarjana Terapan Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan merupakan bagian integral dari program pengembangan tenaga teknik di Indonesia, yang bertujuan mendidik para peserta didik menjadi tenaga profesional, terampil dan ahli sehingga dapat melaksanakan tugas secara optimal, baik secara mandiri maupun dalam kerjasama tim.
Urgensi pendidikan dalam jangka pendek diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan nasional dalam pembangunan bangsa dan negara pada setiap kehidupan sesuai dengan keahlian yang ada. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, pendidikan Sarjana Terapan (Diploma IV) Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan berorientasi pada pengadaan tenaga dan peningkatan mutu tenaga profesional dibidang teknologi pengendalian pencemaran lingkungan. Hal ini sebagai akibat semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu penyelenggaraan program Sarjana Terapan Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan harus menyesuaikan diri dengan kemajuan, perkembangan, dan kebutuhan industri yang terjadi yakni bersifat kreatif dan inovatif.
Jika ditinjau secara nasional maupun internasional, permasalahan pencemaran lingkungan semakin kompleks terutama yang diakibatkan oleh limbah industri, akhir-akhir ini membutuhkan perhatian yang lebih besar dalam penanganannya. Problem pencemaran ini menjadi semakin besar dan rumit dengan semakin berkembangnya ragam dan kapasitas industri serta semakin banyaknya populasi manusia. Beban pencemaran terhadap lingkungan, baik lokal maupun global, menjadi semakin besar dan semakin mendesak pula untuk dicarikan jalan keluarnya.
Jika ditinjau dari kebijakan politik yang berwujud pada kinerja lingkungan setiap industri, dengan bertambahnya kapasitas dan keragaman limbah yang dihasilkan, maka paradigma lama dalam penanganan limbah yang hanya berorientasi pada penanganan limbahnya saja sudah tidak bisa lagi diterapkan. Paradigma baru yang melihat permasalahan lingkungan secara holistik harus diadopsi.
Penanganan permasalahan tentang lingkungan terutama dalam kaitannya dengan pencemaran oleh limbah industri, sampai saat ini lebih difokuskan pada penanganan limbah yang dihasilkan (end-pipe approach). Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan kemajuan industri yang begitu pesat serta bertambahnya populasi jumlah manusia, maka volume maupun keragaman limbah yang terbuang ke lingkungan akan semakin besar pula. Sementara itu sumber daya alam semakin terbatas dan biaya untuk pengolahan limbah semakin besar. Oleh karena itu paradigma penanganan masalah pencemaran lingkungan dengan fokus hanya pada penanganan limbahnya saja harus mulai ditinggalkan.
Untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan secara menyeluruh perlu perubahan paradigma dalam penanganan permasalahan lingkungan dari paradigma parsial ke paradigma holistik. Paradigma yang baru ini melihat permasalahan lingkungan sebagai suatu sistem siklis, seperti halnya ekosistem yang ada di alam. Sementara paradigma lama melihat permasalahan lingkungan sebagai sistem linier dari hulu ke hilir. Paradigma baru ini akan berakibat pada: (a) penghematan sumber daya alam, (b) minimalisasi produksi limbah, (c) peningkatan produktivitas dan efisiensi. Hal ini akan mendukung program pembangunan yang berkelanjutan.
Penanganan masalah lingkungan dengan paradigma holistik tidak melihat sistem industri (proses bahan mentah menjadi produk beserta limbahnya) sebagai entitas yang terpisah dengan sistem lingkungan sekelilingnya. Dalam paradigma ini sistem industri merupakan bagian dari sistem lingkungan. Model perancangan sistemis suatu industri yang diletakkan dalam kerangka model sistem alami melibatkan perancangan infrastruktur industri seolah-olah sebagai suatu rangkaian ekosistem buatan yang saling terkait, terhubung dan berinteraksi dengan ekosistem alam secara global. Sistem industri dengan paradigma baru menuntut dimasukkannya regulasi dan batasan lingkungan sebagai parameter dalam perancangan proses dan produk serta teknologinya. Manusia sebagai bagian dari ekosistem industri yang berperan sebagai pelaku sekaligus korban dari dampak aktivitasnya, perlu menyadari adanya keterkaitan yang sangat erat antara industri dengan lingkungannya. Sampai saat ini, sumber daya manusia yang mampu memandang sekaligus memecahkan permasalahan pencemaran secara holistik masih belum memadai baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dengan diberlakukannya standar memanajemen Lingkungan dan Pembangunan berkelanjutan, maka secara nasional Indonesia membutuhkan Ahli teknologi bersih yang profesional. Lingkup profesi ahli teknologi bersih antara lain, industri, pemerintahan, swasta (Konsultan, Konstraktor, Suplier, LSM) dan sebagainya. Tuntutan adanya inovasi baru untuk mengimbangi laju pembangunan dan era globalisasi maka peran sumber daya manusia yang berkualitas masih kurang memadai. Hingga saat ini tenaga ahli teknik pengendalian pencemaran lingkungan masih sangat terbatas. Menurut seorang ahli WHO Dr Reyes, bahwa di Indonesia, idealnya dibutuhkan tenaga ahli teknologi lingkungan dengan rasio 1 sarjana : 5000 penduduk.
Berdasarkan data dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), jumlah sarjana teknik masih cukup jauh dari cukup, Indonesia kekurangan 15.000 sarjana teknik pertahun. Apabila ditambah dengan era globalisasi dan perdagangan bebas, yakni semakin terbukanya tenaga ahli asing memasuki bursa tenaga kerja di Indonesia maka tenaga ahli Indonesia akan menghadapi tantangan yang cukup berat.
Menjadi Program Studi vokasi yang terdepan dalam pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan bidang pengendalian pencemaran lingkungan, yang berkontribusi dalam mencerdaskan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan untuk kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara, yakni :
1. Dipercaya sebagai wadah pengembangan keahlian profesional bidang pengendalian pencemaran lingkungan
2. Diakui sebagai media industri dalam pengembangan usaha (production center) di bidang pengendalian pencemaran lingkungan yang berorientasi pada produksi rancangan, alat, dan atau produk-produk berbasis bahan buangan 3. Menjadi Program Studi unggulan pendidikan vokasi bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan (education center) yang diminati masyarakat
Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi Sarjana Terapan Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai misi untuk :
1. Menyelenggarakan pendidikan bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter baik, bermoral tinggi, berjiwa mandiri dan berwawasan lingkungan dengan selalu menjunjung tinggi identitas bangsa Indonesia
2. Melaksanakan penelitian terapan dan menyebarluaskan hasilnya untuk pengembangan masyarakat dan industri serta ilmu pengetahuan bidang pengendalian pencemaran lingkungan.
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan IPTEK khususnya bidang pengendalian pencemaran lingkungan.
Dalam bidang pencegahan, lulusan memiliki pengetahuan dan keteranpilan dalam mengidentifikasi sumber-sumber pencemar dan memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang teknik-teknik untuk mengendalian dan pencegahan pencemaran dari sumber pencemar.
Dalam bidang pengolahan adan imobilisasi limbah, lulusan memiliki pengetahuan dan keteranpilan dalam mengidentifikasi limbah baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang teknik-teknik dan pengolahan dan imobilisasi limbah.
Dalam bidang utilisasi (pemanfaatan) bahan buangan, lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi karakteristik bahan buangan, memahami sifat-sifatnya, dan memiliki keterampilan dibidang teknik-teknik untuk pengkonversian bahan buangan menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dalam bidang pencegahan, lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi sumber-sumber pencemar dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk merancang proses yang ramah lingkungan.
Dalam bidang pengendalian dan pengolahan, lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi sumber-sumber pencemar baik kualitatif maupun kuantitatif, merancang instalasi dan merancang alat olah limbah.
Dalam bidang utilisasi (pemanfaatan) bahan buangan, lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi karakteristik bahan buangan, merancang alat dan merancang produk berbasis bahan buangan.
Lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi lokasi atau wilayah monitoring dan sampling lingkungan, menguasai teknik-teknik monitoring dan sampling lingkungan.
Lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam assessment lingkungan
Lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Lulusan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan LCA (Life Cycle Assessment)
Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan menganalisis masalah secara tepat terkait dengan pengendalian pencemaran lingkungan.
Mampu merancang dan melaksanakan penelitian serta menginterpretasi data secara profesional. Mampu memberikan rekomendasi penyelesaian masalah secara tepat dalam bidang pengendalian pencemaran lingkungan.
Mempunyai ketekunan dan kemampuan belajar sepanjang hayat.
Mampu berfikir analitis dengan memperhitungkan dampak penyelesaian masalah dimasyarakat baik pada lingkup lokal maupun global. Mampu berperan sebagai fasilitator, motivator dan mediator secara sistematik dan efektif.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]