Program Studi Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta didirikan dengan ijin penyelenggaraan dari Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi Nomor SK 411/KPT/I/2019 tanggal 20 Mei 2019. Proses belajar pada program studi promosi kesehatan program sarjana terapan menggunakan Kurikulum inti dan kurikulum institusional (muatan lokal) dengan beban SKS sebanyak 144 SKS. Dengan rincian kurikulum inti terdiri atas 115 SKS dan kurikulum institusional 29 SKS. Program Studi Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Karya Husada merupakan perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan dengan gelar Sarjana Terapan Promosi Kesehatan (S.T.Kes) yang dapat memenuhi standar kompetensi dan menjawab tantangan dan permasalahan promosi kesehatan serta memiliki peran sebagai Implementator Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Perancangan dan Pengembangan Media Promosi Kesehatan, Fasilitator Tim Promosi Kesehatan, Advokator Promosi Kesehatan, Asisten Peneliti Promosi Kesehatan.
Menghasilkan sarjana terapan yang unggul dibidang media promosi kesehatan berdaya saing global pada tahun 2039.
.
1. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan yang professional, efektif, efisien dan akuntabel berdasarkan prinsip-prinsip good governance berkelanjutan (sehat/tumbuh dan berkembang).
2. Menyelenggarakan Pendidikan Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan untuk menghasilkan lulusan Sarjana Terapan yang unggul di bidang media Promosi Kesehatan untuk menunjang jiwa entrepreneur yang berdaya saing global dan relevan dengan tuntutan pengguna lulusan (stakeholders).
3. Mengembangkan penelitian berbasis teknologi terapan, kearifan lokal dan meningkatkan kualitas publikasi penelitian khususnya di bidang media promosi kesehatan.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan program pembangunan nasional khususnya bidang media promosi Kesehatan untuk menunjang jiwa enterpreneur.
Membentuk insan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, Tangguh, inovatif dan peka budaya.
Kompetensi Program Studi : 1. Implementator Promosi Kesehatan Pelaksana program perubahan perilaku kesehatan kepada individu/kelompok/masyarakat yang mengalami masalah kesehatan dengan menggunakan strategi promkes kepada individu, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan sosial budaya masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup sehat. 2. Pemberdaya Masyarakat pelaksana untuk mengorganisasikan dan mendayagunakan pemberdaya masyarakat agar mau dan mampu menolong dirinya sendiri dengan mengembangkan metode persuasi dan edukasi sesuai dengan sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 3. Perancang dan pengembang Media Promosi Kesehatan Perancang semua bentuk sarana untuk menampilkan pesan atau informasi kesehatan baik melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuan yang berdampak pada perilaku kesehatan yang positif. Pengembang media promosi kesehatan yang dapat menyampaikan informasi sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 4. Fasilitator Tim Promosi Kesehatan (Team Builder) Inisiator dan fasilitator terjadinya kerjasama secara sinergis antara dua pihak atau lebih mitra pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan tertentu. 5. Advokator Promosi Kesehatan Seseorang yang melakukan upaya pendekatan (Approaches) yang strategis dan terencana kepada pemerintah daerah, pimpinan institusi dan pengambil kebijakan lain yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program kesehatan di area kepemimpinannya / wilayah kerjanya untuk mendapatkan komitmen dan dukungan terhadap program promosi kesehatan. 6. Asisten Peneliti Promosi Kesehatan Peneliti bidang promosi kesehatan yang mengaplikasikan cara atau metode promosi kesehatan dari penelitian untuk menyelesaikan dan menemukan cara penyelesaian masalah kesehatan. 7. Promotor Kesehatan Bencana Seseorang yang melakukan upaya promosi kesehatan dengan cara memodifikasi kesiapan komunitas terancam untuk menghadapi maupun mengurangi risiko akibat bencana dan dampak setelahnya. 8. Enterpreneur Seseorang yang mampu menciptakan peluang dan memiliki keterampilan dalam pengembangan maupun praktek kewirausahaan, khususnya di bidang kesehatan.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]