Tentang Penyuluhan Pertanian D4 - Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang
Asal mula adanya STPP Yogyakarta dari SPMT yang lahir pada tanggal 3 Agustus 1942 di Bogor. SPMT sepenuhnya disediakan bagi putra-putraIndonesia walaupun pengawasannya masih dipegang oleh pemerintah Jepang, akan tetapi pengelolaannya dipegang oleh bangsa Indonesia sendiri dengan pimpinan pertama R. Sodoadi Suwojo (Alm).
Pada saat bangsa Jepang menguasai sekolah ini, oleh Bangsa Jepang diberi nama :
1. Tyoto nogakko tahun 1942-1943
2. Dyokko nogakko tahun 1943-1944
3. Nagyo nigakko tahun 1944-1945
Dikarenakan situasi perang pada saat itu, SPMT di Bogor mengalami beberapa kali perpindahan tempat yaitu berpindah ke Malang, Tegal Gondo (selatan Kartasura) lalu ke Solo kemudian ke Wedi Klaten dan akhirnya dipindah ke Yogyakarta. Selama di Yogyakarta, mengalami tiga kali perpindahan tempat dari Gayam (bekas SR Natmala Gayam), ke Balapan (dijalan Solo, bekas gedung kementrian), kemudian terakhir ke Semaki (Jalan Kusumanegera).Pada tahun 1946 SPMT diganti menjadi Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) dan kemudian menjadi Sekolah Pertanian Pembanguanan (SPP-SPMA). Gedung SPP-SPMA di Jalan Kusumanegara dibangun diatas lahan seluas 8 hektar yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1978. Program studi yang ada di SPP-SPMA sebanyak tiga program studi dari 10 alternatif program pada sistem SKS. Ketiga program studi tersebut adalah:
1. TPH (Tanamana Pangan dan Hortikultura)
2. PT (Produksi Ternak)
3. TPI (Tanaman Perkebunan dan Industri)
Tetapi sejak tahun 1988 hanya membuka 2 program studi yaitu TPH dan TPI. Sejak tahun 1987 SPP Negeri Yogyakarta, bersama-sama 9 SPP lainnya membuka program studi jenjang non gelar Diploma tiga Pendidikan dan Pelatihan Ahli Penyuluhan Pertanian. Didirikannya Diklat Ahli Penyuluhan Pertanian ini mempunyai latar belakang adanya tantangan yang dihadapi oleh para petani dan seluruh aparat Departemen Pertanian terutama penyuluhan pertanian lapangan dalam mewujudkan swasembada beras.Dalam kurun waktu 1949-1984, terjalin kerjasama yang baik antara SPP, Jawatan Agraria dan kerjasama dengan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, berhasil memiliki tanah seluas 30 hektar yang terletak di dua tempat yaitu di Sanggarahan yang fungsinya sebagai praktek mahasiswa dan praktek lainnya terletak di Celeban.Diklat Ahli Penyuluhan Pertanian mengalami perubahan menjadi akademi dengan masa studi selama tiga tahun, sehingga mulai tahun ajaran 1992/1993 Diklat APP berubah menjadi Akademi Penyuluhan Pertanian (APP) Yogyakarta. Kegiatan utama dari lembaga ini pun berubah sebagai akibat dari Tri Dharma Perguruan Tinggi:
- Kegiatan pendidikan/pengajaran
- Kegiatan penelitian terapan
- Kegiatan pengabdian masyarakat
APP YOGYAKARTAAkademi Penyuluhan Pertanian adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Departemen Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, yang dibentuk dalam rangka peningkatan kemampuan SDM Pertanian dan menunjang tercapainya misi Pembangunan Pertanian.Tugas Pokok dan fungsi Akademi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 127/Kpts/OT.210/2/93 tanggal 25 Februari 1993, adalah sebagai berikut :Tugas pokok :Tugas pokok APP Yogyakarta adalah melaksanakan pendidikan diatas pendidikan menengah pada jalur pendidikan profesional program Diploma III yang ditujukan pada keahlian khusus bidang penyuluhan pertanian.Fungsi Akademi Penyuluhan Pertanian :
- Pengembangan pend