Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Politani Pangkep) diawal terbentuknya membina program studi jenjang D-3 dengan tujuan menghasilkan lulusan vokasi di bidang pertanian secara umum. Cikal bakal berdirinya Politani Pangkep adalah SK Mendikbud No.0124/U/1987, yang memiliki 2 (dua) jurusan: yaitu Budidaya Perikanan (D-3) dan Penangkapan Ikan (D-3) dan saat itu masih merupakan bagian dari Universitas Hasanuddin dengan nama Politeknik Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) disingkat Politani Unhas. Tahun 1993, Politani Pangkep telah menambah jurusan baru yaitu Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) (D3) sehingga total menjadi 3 (tiga) jurusan. Tahun 1997, berdasarkan SK Kemendikbud No.083/O/1997 yang berisikan Kemandirian dari Politeknik Pertanian Universitas Hasanuddin menjadi Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, disingkat Politani Pangkep. Selanjutnya tahun 2001, Politani Pangkep telah membina 5 (lima) jurusan dengan dibukanya Jurusan Agribisnis Perikanan (D-3) dan Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan (D-3). Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan (Jur. BTP) didirikan berdasarkan SK pendirian nomor 108/DIKTI/Kep/2001 pada 30 April 2001 dan memiliki ijin operasional berdasarkan SK 1812/D/T2001.
Tahun 2019 dan 2020 Politani Pangkep mendapatkan persetujuan dari Direktorat Kelembagaan Kemenristekdikti untuk pembukaan prodi baru dibawah naungan UPPS Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan (Jur.BTP) yaitu: PS Teknologi Produksi Tanaman Pangan (D4), PS Pengelolaan Perkebunan Kopi (D4), dan PS Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (D4). Sehingga secara keseluruhan, UPPS Jur.BTP membina 4 PS yaitu: (1) PS. Budidaya Tanaman Perkebunan jenjang D3 (PS.BTP), (2) PS. Teknologi Produksi Tanaman Pangan jenjang D4 (PS.TPTP), (3) PS. Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura jenjang D4 (PS.TPTH) dan (4) PS. Pengelolaan Perkebunan Kopi jenjang D4 (PS.PPK).
Pada Tahun 2020, Program Studi Diploma Tiga Budidaya Tanaman Perkebunan melakukan pengusulan peningkatan program Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan. Pada tahun 2022 mendapatkan mandat tentang izin pembukaan program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan Program Sarjana Terapan dengan SK Nomor 55/D/OT/2022 pada tanggal 11 Maret 2022 dengan nama Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (PS. TPTK)
Menjadi Program Studi yang inovatif, unggul dan berbudaya di bidang ilmu teknologi produksi tanaman perkebunan yang terintegrasi dan berkelanjutan
PS TPTK harus mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas yang
menjamin keberlanjutan dalam pemenuhan SDM perkebunan yang kompeten,
mampu memenuhi sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pendidikan vokasi, mampu menyediakan SDM yang berkualitas
dan profesional dengan mengandalkan pelayanan prima dan keikhlasan bekerja,
mampu menghasilkan penelitian/pengkajian terapan yang dapat membantu
memecahkan permasalahan di masyarakat khususnya di bidang teknologi produksi
tanaman perkebunan secara umum, mampu melaksanakan kerjasama dengan mitramitra baik di dalam maupun di luar negeri untuk pengembangan dan peningkatan
kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Wujud dari kepercayaan
tersebut menjadikan PS TPTK yang inovatif, unggul dan berbudaya menuju Program
Studi kelas dunia dan sebagai prodi dibawah Politani Pangkep yang mencetak SDM
Perkebunan, unggul dalam kegiatan penelitian/pengkajian dan unggul dalam
pengabdian masyarakat.
profil lulusan sebagai :
1. Manajer Produksi Tanaman Perkebunan
Sarjana terapan yang mampu mengelola perkebunan secara efektif, efisien dan
berkelanjutan serta memiliki kemampuan mengelola seluruh tugas fungsional
manajer, mengelola sumberdaya dan lingkungan yang relevan dalam lingkup tugas serta tanggung jawabnya
2. Penyuluh Tingkat Supervisor
Sarjana terapan yang mampu melakukan kegiatan penyuluhan, mengevaluasi
penyuluhan dan dampaknya serta mengkaji penyuluhan sektor pertanian.
3. Wirausaha Di Bidang Produksi Tanaman Perkebunan
Sarjana terapan yang mampu berwirausaha mandiri dengan menciptakan
peluang usaha atau lapangan pekerjaan baik di tingkat regional, nasional maupun
internasional, khususnya di bidang produksi tanaman perkebunan
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]