Program Studi Pekerjaan Sosial merupakan program studi yang paling lama diselenggarakan di Poltekesos Bandung. Cikal bakalnya berawal dari penyelenggaraan Program Pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial STKS Bandung pada tahun 1989 dengan gelar Ahli Kesejahteraan Sosial (A.K.S). Mulai tahun 1999 lulusan Program Pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) dan pada tahun 2015 memperoleh gelar Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial (S.Tr.Sos) sampai dengan sekarang.
Program Studi Pekerjaan Sosial diarahkan untuk memenuhi kebutuhan SDM pekerjaan sosial yang memiliki kemampuan di dalam melakukan praktik pekerjaan sosial baik terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Program Studi Pekerjaan Sosial bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, dan/atau kompetensi dalam bidang keilmuan pekerjaan sosial generalis dalam bidang rehabilitasi sosial serta mampu mempraktikkannya secara profesional dalam intervensi pekerjaan sosial.
Pada tahun 2024 Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan menjadi Pusat Pendidikan Pekerjaan Sosial berkualitas Internasional.
1. Menyelenggarakan pedidikan dan pengajaran dalam rangka menerapkan teknologi Pekerjaan Sosial.
2. Menyelenggarakan penelitian Pekerjaan Sosial yang berkontribusi pada penerapan teknologi Pekerjaan Sosial.
3. Menyelenggarakan pegabdian kepada masyarakat yang berkualitas sebagai wujud penerapan teknologi Pekerjaan Sosial.
4. Menyelenggarakan fungsi manajemen pelayanan pendidikan Pekerjaan Sosial yang mendukung penerapan teknologi Pekerjaan Sosial
Profil lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan diproyeksikan untuk memiliki keunggulan meliputi aspek kemampuan kerja, kemampuan manjerial, penguasaan pengetahuan dan tanggung jawab, yaitu:
1. Pelaksana Intervensi Masalah Kesejahteraan Sosial (Social Welfare Problem Solver)
Lulusan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pemecahan masalah, mengkaji masalah, mendisain pemecahan masalah, mengaplikasikan kegiatan pemecahan masalah dan mampu menyelesaikan masalah dalam mengaplikasikan kegiatan pemecahan masalah kesejahteraan sosial.
2. Penyuluh Sosial (Social Extension Agent)
Lulusan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengkaji berbagai permasalahan, mendisain kegiatan, mengaplikasikan kegiatan dan menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan penyuluhan sosial.
3. Analis Masalah Sosial (Social Problem Analyst)
Lulusan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengkaji permasalahan, mendisain analisis, mengaplikasikan kegiatan analisis dan menyelesaikan analisis masalah dalam kegiatan layanan sosial.
4. Analis Sumberdaya Sosial (Social Resources Analyst)
Lulusan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengaplikasikan proses analisis, mendisain analisis, menyelesaikan masalah dalam melakukan analisis dan mampu mempublikasikan hasil analisis sumberdaya sosial.
5. Analis Pemberdayaan Masyarakat (Community empowerment analyst)
Lulusan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengaplikasikan proses analisis, mendisain analisis, menyelesaikan masalah dalam melakukan analisis dan mampu mempublikasikan hasil analisis pemberdayaan masyarakat.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]