Bencana merupakan sebuah isu global yang menuntut berbagai macam pendekatan disiplin ilmu dalam kajiannya untuk menjawab tantangan kompleksitas masalah yang ada. Beberapa disiplin ilmu utama yang sejauh ini membahas tentang isu bencana, diantaranya adalah rumpun ilmu-ilmu kebumian, ilmu-ilmu sosial budaya, dan rumpun ilmu kesehatan. Rumpun keilmuan yang disebutkan di atas memiliki peran dan sudut pandangnya masing-masing dalam melihat isu bencana, yang apabila diruntutkan secara periodisasi pada tahapan manajemen bencana, ada cabang ilmu yang dominan digunakan pada tahap pra bencana, tanggap darurat, dan ada yang digunakan secara dominan untuk mengkaji permasalahan pada tahap pasca bencana. Hal ini berarti unsur keilmuan dalam topik manajemen bencana tidak dapat dipisahkan dan berdiri sendiri, sehingga penggabungan berbagai disiplin ilmu menjadi alternatif yang paling memungkinkan untuk membahas dan mengkaji serta menemukan solusi atas berbagai permasalahan yang timbul akibat isu bencana.
Pada bahasan ini, program studi Manajemen Penanggulangan Bencana Politeknik AKBARA Surakarta menentukan desain umum keilmuan dan keahlian yang disusun dari beberapa rumpun ilmu murni seperti geoscience, kesehatan, dan sosial budaya, serta beberapa keterampilan teknis profesi yang dianggap perlu untuk mendukung keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran dalam program studi ini. Adapun gambaran umum hubungan relasi ilmu manajemen penanggulangan bencana dengan bidang keilmuan yang lain akan dijelaskan pada gambar 01.
Gambar 01. Hubungan relasi keilmuan dan keahlian manajemen penanggulangan bencana dengan bidang keilmuan lain
Pada gambar 01. di atas, dapat dipahami bahwa ilmu dan keterampilan yang digunakan sebagai dasar pembelajaran di program studi manajemen penanggulangan bencana Politeknik AKBARA terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan, seperti; geografi, geologi, vulkanologi, oceanografi, dan hidrologi dari rumpun ilmu kebumian; ilmu kedokteran, keperawatan, psikologi, dan kesehatan masyarakat dari rumpun ilmu kesehatan; serta ilmu sosiologi, budaya, hukum, dan ekonomi dari rumpun ilmu sosial budaya. Adapun penambahan keterampilan khusus keprofesian berupa materi Water and Sanitation Hygiene, Restoring Family Links, Shelter Management, dan Logistic Management.
Menjadi program studi bertaraf internasional yang menghasilkan sarjana terapan di bidang manajemen penanggulangan bencana yang kompeten dalam rekayasa sosial, tangguh dan berkarakter dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan pada tahun 2030.
Menyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian untuk menghasilkan tenaga profesional yang siap bekerja dan memberikan manfaat melalui pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian yang aplikatif di bidang manajemen penanggulangan bencana.
Profil Lulusan
Spesifikasi Teknis
Koordinator program
Analis Memiliki kemampuan teknis untuk mendapatkan, mengumpulkan, dan mengolah data-data kebencanaan yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan pengelolaan bencana terutama dalam rangka pengarusutamaan pengurangan risiko bencana. Hasil dari pengolahan data tersebut disusun dalam dokumen-dokumen tertulis seperti rencana penanggulangan bencana, rencana kontijensi, hingga mengevaluasi risiko dan menetapkan konteks kriterianya.
Supervisor Mampu memimpin staf lapangan, memberikan pengarahan, mengelola tim gabungan, mengendalikan operasi gabungan dalam situasi darurat, memimpin anggota tim gabungan, serta mengkoordinasikan sumber daya dalam operasi tanggap darurat.
Teknisi Memiliki kemampuan dalam mengoperasikan peralatan dan sistem komunikasi khususnya yang digunakan dalam bidang penanggulangan bencana. Selain itu juga mampu mengemudi kendaraan dalam kondisi operasional.
Trainer Menguasai kemampuan teknis baik teori maupun praktik sebagai trainer untuk materi-materi kebencanaan yang bisa diaplikasikan pada program-program penguatan kapasitas masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]