Tentang Kebidanan D4 - Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Program Studi D-IVKebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu menyelenggarakan pendidikan berdasarkansurat keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial tentang Organisasi danTata Kerja Politeknik Kesehatan No.298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April2001. Penyelenggaran Pendidikan Prodi D-IV Kebidanan dimulai sejak tahun 2008 denganpendidikan D-IVLanjutan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorHK.03.05/I/II/4/4489/2008 dan sejak Tahun 2013 menyelenggarakan Program D IV 0 Tahun sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor HK.03.05/I/II/4/002.10.1/2011. Saatini penyelenggaraannya juga berpedomanpada SK Alih Bina tentang PenyelenggaraanProgram Studi dari Kementerian Kesehatan RI ke Kementerian Pendidikan danKebudayaan RI No.355/E/O/2012 tanggal 10oktober 2012 serta SK perubahan alihbina No. 507/E/O/2013 tanggal 21 oktober 2013. Profil lulusan Prodi D-IV Kebidanan sesuai dengan level 6 KKNI yaitusebagai Sarjana Terapan Kebidanan yang kompeten sebagai pemberiasuhan kebidanan (care provider),penggerak masyarakat (community leader),komunikator (communicator), pendidik(educator), pengelola (manager) dan peneliti (researcher), bermoral tinggi dan berkepribadian Indonesiadalam memenuhi kebutuhan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, dan masyarakat padatatanan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier. Tujuan penyelenggaraan pendidikan Prodi D-IVKebidanan adalah:
1. Dihasilkannya bidan SarjanaTerapan yang kompeten dalam memberikan asuhan kebidanan dengan memanfaatkan IPTEKS kebidananbagi individu, keluarga, dan masyarakatpada tatanan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
2. Dihasilkannya bidan SarjanaTerapan yang kompeten dalam mengerakkan dan memberdayakan individu, keluarga, kelompok khusus, danmasyarakat melalui upaya preventif, promotif serta kerjasama lintas program danlintas sektoral untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam kondisisehat maupun sakit dengan memperhatikan potensi, sosial budaya dan sumber dayalokal yang tersedia.
3. Dihasilkannya bidan SarjanaTerapan yang kompeten mengapilkasikan kemampuan berkomunikasi denganmemanfaatkan IPTEKS tepat guna dalam penyelesaian masalah kesehatan ibu dananak serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
4. Dihasilkannya bidan SarjanaTerapan yang kompeten kemampuan memberikan pendidikan kesehatan yang terkaitdengan Kesehatan Ibu dan Anak, kepada individu, keluarga, kelompok khusus danmasyarakat serta memiliki kemampuan Preceptorshipdan Mentorship
5. Dihasilkannya bidan SarjanaTerapan yang kompeten mengelola layanan kesehatan ibu dan anak pada tatananpelayanan primer, sekunder dan tersier.
6. Dihasilkannya bidan SarjanaTerapan yang kompeten meneliti dalam bidang kebidanan.
Visi Program Studi
Menghasilkan Bidan Unggul sebagai Penggerak Masyarakatdalam Deteksi Dini Risiko Kebidanan Di Komunitas pada Tingkat Nasional Tahun2020
Misi Program Studi
1. Menyelenggarakan danmengembangkan proses pembelajaran aktif dan mampu menggerakkan masyarakat dalamdeteksi dini risiko kebidanan.
2. Menghasilkan penelitiandalam lingkup pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini risiko kebidanandikomunitas.
3. Melaksanakan pengabdianmasyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini risiko kebidanandi komunitas.
Kompetensi Dasar Program Studi
1. Pemberi asuhan kebidanan (Care Provider): Pemberi asuhan kebidanan yang mempunyai kemampuan mengaplikasikan asuhan kebidanan dengan memanfaatkan IPTEKS pada ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan Keluarga Berencana & kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup perempuan pada kondisi normal, maupun dengan penyulit secara profesional serta mampu berdaptasi dengan berbagai situasi (evidence based) dengan menggunakan manajemen kebidanan pada tatanan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tertier
2. Penggerak Masyarakat (Community Leader): Penggerak masyarakat dalam bidang kesehatan ibu dan anak dengan memanfaatkan IPTEKS melalui upaya promotif, preventif, serta kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dengan memperhatikan potensi, sosial budaya dan sumber daya lokal yang tersedia (mampu beradaptasi dengan berbagai situasi).
3. Komunikator (Communicator): Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan memanfaatkan IPTEKS tepat guna dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
4. Pendidik (Educator): Pendidik kesehatan yang terkait dengan Kesehatan Ibu dan Anak dengan memanfaatkan IPTEKS, kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat serta memiliki kemampuan preseptorship dan mentorship dengan memperhatikan potensi, sosial budaya dan sumber daya lokal yang tersedia (mampu beradaptasi dengan berbagai situasi).
5. Pengelola (Manager): Pengelola layanan kesehatan ibu dan anak pada tatanan pelayanan primer, sekunder dan tertier dengan memanfaatkan IPTEKS serta memperhatikan potensi, sosial budaya dan sumber daya lokal yang tersedia (mampu beradaptasi dengan berbagai situasi).
6. Peneliti (Reseacher): Peneliti dalam bidang kebidanan.