Tentang Usaha Perjalanan Wisata D3 - Universitas Brawijaya

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan praktis dimulai dari D-I, D-II, D-III, Sarjana Terapan, Magister Terapan dan Doktor Terapan yang berfungsi mengembangkan peserta didik agar memiliki pekerjaan keahlian terapan tertentu melalui program vokasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan keahlian terapan, beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu dan dapat menciptakan peluang kerja.Pendidikan vokasi menganut sistem terbuka (multi-entry-exit system) dan multimakna (berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak, dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup life skill. Pendidikan vokasi berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan keahlian terapan yang diselenggarakan di perguruan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Bentuk penyelenggaraan pendidikan vokasi terdiri dari Program Diploma 1, Diploma 2, Diploma 3, dan Diploma 4. Standar nasional pendidikan vokasi dikembangkan berdasarkan standar kompetensi nasional dan/atau internasional.Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tersebut memberikan wawasan dan keyakinan pendidikan tinggi harus dikembangkan ke arah suatu sistem demi kepentingan nasional, dan hal ini mendorong Ditjen Dikti Depdiknas merumuskan serangkaian kebijakan pengembangan pendidikan tinggi. Untuk itu disusunlah Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP IV 2003-2010) yang selanjutnya disempurnakan menjadi HELTS (Higher Education Long Term Strategy), di mana isinya berupa suatu rencana strategis pengembangan jangka panjang yang bertujuan menempatkan sistem pendidikan tinggi nasional, dengan segala keterbatasan yang ada pada kedudukan paling baik di masa depan agar mampu menanggapi tantangan yang dihadapi secara efektif. HELTS merumuskan tiga strategi utama pengembangan pendidikan tinggi, yaitu daya saing bangsa (nations competitiveness), otonomi dan desentralisasi (autonomy), dan kesehatan organisasi (organizational health).

Visi Program Studi

VISI
Menjadi pelaksana pendidikan vokasi di program studi usaha wisata untuk meraih keahlian dan komptensi dalam memberikan informasi, pelayanan di bidang perhotelan dan usaha perjalanan wisata yang professional dan dapat bersaing dalam/luar negeri sebagai akibat dari pengembangan potensi diri.

Misi Program Studi

MISI

• Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan menumbuh-kembangkan kepercayaan diri peserta didik, sehingga mencapai keahlian dan kompetensi dalam program studi usaha wisata yang professional;
• Melaksanakan kegiatan praktis di program studi usaha wisata sehingga menjadi insan cerdas, kreatif, inovatif dan kompetitif serta mampu melaksanakan pekerjaan operasional pelayanan di bidang perhotelan dan usaha perjalanan wisata secara profesional sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan;
• Melakukan pendampingan, tutorial, pembimbingan dan konsultasi di program studi usaha wisata agar peserta didik dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mengembangkan usaha secara mandiri di bidang perhotelan dan usaha perjalanan wisata;
• Memberikan peluang yang sebesar-besanya untuk mengikuti pelatihan, pemagangan, dan/atau on the job training di dalam maupun di luar negeri agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya sesuai tuntutan industri pariwisata.