Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya (IKN) merupakan Program Studi jenjang Diploma 3 (D3) yang berada di bawah naungan Sekolah Vokasi, IPB. Prodi D3 IKN, didirikan berdasarkan SK Rektor IPB No.073/K13/PP/2005 yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli madya dan wirausaha yang kompeten dalam memproduksi produk perikanan budidaya air tawar, payau dan laut, baik ukuran benih, ukuran konsumsi dan ikan hias, termasuk menangani pengadaan sarana produksi dan hasil panen, secara efisien menguntungkan dan berkelanjutan.
Visi Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya adalah menjadi pelaksana pendidikan vokasi bidang perikanan budidaya yang terkemuka di tingkat nasional dan regional.
1. Menyelenggarakan pendidikan program pendidikan vokasi yang berkualitas dan profesional, sehingga dihasilkan insan terdidik yang unggul, profesional dan berkarakter kewirausahaan di bidang perikanan budidaya.
2. Melaksanakan penelitian untuk mendapatkan teknologi tepat guna dan metode praktis perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan.
3. Melakukan pengabdian pada masyarakat melalui penyebaran teknologi tepat guna dan metode praktis dan manajemen unggul perikanan budidaya dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan usaha perikanan budidaya.
1. Mampu melakukan kegiatan pembenihan ikan mulai pemilihan lokasi, desain detail dan
konstruksi fasilitas pembenihan, pengadaan sarana dan prasarana produksi, proses produksi
(yang mencakup pemeliharaan dan pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan
pendederan benih serta mengkultur pakan alami), pengangkutan dan pemasaran benih.
Menguasai standarisasi dan sertifikasi mutu serta peraturan (legalitas) tentang benih dan
perbenihan, baik pada level lokal, regional maupun global.
2. Mampu melakukan kegiatan pembesaran ikan (growout) komoditas perikanan budidaya
(akuakultur) air tawar, payau dan laut, dari mulai pemilihan lokasi, desain detail dan
konstruksi fasilitas, pengadaan sarana dan prasarana (seperti benih, pakan, obat-obatan,
tenaga kerja, bahan bakar minyak, peralatan dan sebagainya), proses produksi (mencakup
persiapan wadah, penebaran/ penanaman benih/ bibit, pemberian pakan, pencegahan dan
pemberantasan hama dan penyakit, monitoring dan pemanenan), penanganan pascapanen dan
pemasaran hasil. Menguasai standarisasi dan sertifikasi mutu serta peraturan (legalitas)
tentang produk perikanan budidaya, baik pada level lokal, regional maupun global.
3. Mampu menangani penanganan produk perikanan budidaya setelah pemanenan hingga
sampai kepada konsumen yang mencakup sortasi dan grading, pemberokan, pembiusan,
pengangkutan hidup, penimbunan (stunting), peningkatan mutu, tagging, chipping, penyajian
(displaying) dan teknik lainnya yang terkait dengan promosi, peningkatan harga produk,
keamanan pangan dan keselamatan konsumen. Mampu menerapkan teknologi pascapanen
produk perikanan budidaya yang lazim seperti penyimpanan segar/ beku, pengeringan,
pengasapan, pemindangan, pengasinan dan sebagainya.
4. Mampu melakukan diagnosis dan terapi ikan sakit, monitoring dan pengelolaan kualitas air,
monitoring pertumbuhan dan populasi ikan kultur dengan teknis sampling, seleksi induk dan
benih unggul, dan beberapa teknik laboratorium lainnya yang terkait dengan kesehatan,
kualitas air media pemeliharaan, nutrisi dan pemberian pakan ikan.
5. Mampu memproduksi pakan alami secara masal dan komersial sejak penyiapan wadah dan
media (air), pupuk dan pemupukan media kultur pakan alami, pengadaan dan penanganan
inokulan serta inokulasi, monitoring populasi, pengelolaan kualitas air, pemanenan dan
penanganan pasca panen, termasuk mampu melakukan peningkatan kandungan gizi pakan
alami (enrichment) dan penyisipan obat-obatan dan zat tertentu ke dalam pakan alami terkait
dengan upaya pengobatan, pemacuan pertumbuhan dan peningkatan mutu ikan kultur.
6. Mampu melakukan pengelolaan usaha akuakultur yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluai, sejak pengadaan sarana dan
prasarana produksi, proses produksi hingga panen, pascapanen dan pemasaran. Mampu pula
melakukan pengawasan dan evaluasi akuakultur mencakup analisis kelayakan usaha dan
sebagainya.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]