Tentang Teknologi Pengecoran Logam D3 - Politeknik Manufaktur Bandung
Seringkali sebagian atau seluruh bagian dari suatu perangkat harus dibuat melalui proses pengecoran untuk alasan keutuhan bentuk dan kekuatan konstruksi tertentu. Misalnya untuk mesin-mesin perkakas dan kendaraan bermotor bagian yang dicor berkisar antara 50%-90% dari berat keseluruhan. Dengan demikian Indonesia akan sangat membutuhkan banyak ahli dalam bidang ini untuk menuju swasembada dan mendukung industri permesinannya.Pengecoran logam tidak sesederhana mencairkan logam lalu menuangkannya ke dalam cetakan. Untuk menjadi seorang ahli teknik pengecoran logam pengetahuan dan ketrampilan yang harus dipelajari adalah sifat dan struktur material (metalurgi), teknik pembuatan inti dan cetakan (core & mould), teknik pengecoran, dsb. Seorang ahli teknik pengecoran logam harus bisa bekerja dengan mesin dan peralatan pengecoran tradisional maupun modern serta mampu menghasilkan produk cor (besi, baja, non-ferro) dengan tingkat kesulitan tertentu yang memenuhi standar internasional. Karir mereka dapat berkembang mulai dari foreman, supervisor, perencana, sampai dengan manajer pengecoran pada industri pengecoran logam.
Visi Program Studi
Sebagai pusat pendidikan dan penerapan teknologi pengecoran logam
Misi Program Studi
Melaksanakan pendidikan pola dan pengecoran logam yang mengacu kepada kompetensi industri dengan metoda-metoda yang relevan dan ditetapkan oleh pimpinan Polman Melaksanakan pengabdian masyarakat yang meliputi pelatihan, pelayanan produksi dan jasa konsultasi dalam lingkup pengecoran logam dengan tetap berlandaskan kurikulum dan silabus pendidikan.Melaksanakan pengembangan teknik produksi untuk meningkatkan teknologi pengecoran logam yang menunjang peningkatan mutu pendidikan, kemampuan produksi, produktivitas dan mutu sumber daya manusia.
Kompetensi Dasar Program Studi
Ahli teknik yang kompeten dalam merancang dan membuat produk coran yang meliputi pembuatan pola cetakan, peramuan dan pengolahan bahan serta pengerjaan lanjut.