Program Studi Teknik Navigasi Udara dengan jenjang Diploma 3 adalah Program Studi yang menghasilkan para lulusan yang memiliki standar komptensi di konsep teoretis sains alam, matematika terapan, ilmu bahan secara umum, dan bidang teknologi navigasi udara, serta bidang teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara, juga dalam bidang manajemen operasional penggunaan teknologi navigasi udara dan teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara. Standar kompetensi tersebut dibuktikan dengan penerbitan Sertifikat kompetensi oleh penyelenggara pendidikan dan penerbitan lisensi personil teknik telekomunikasi penerbangan, personil Bandar Udara di bidang fasilitas elektronika Bandar udara dan personil fasilitas keamanan penerbangan. Dengan kompetensi dan lisensi yang dimiliki para lulusan akan menjadi personil penerbangan di bidang teknik telekomunikasi penerbangan, fasilitas elektronika Bandar udara, fasilitas keamanan penerbangan, konsultan dan tenaga pengajar.
Mencetak lulusan ahli madya yang berkompeten, professional, dan beretika dalam bidang Teknik Navigasi Udara.
1. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang Teknik Navigasi Udara sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sosial dan masyarakat
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka menghasilkan lulusan di bidang Teknik Navigasi Udara yang kompeten dam mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional.
3. Melaksanakan penelitian teknologi yang dapat memberikan kontribusi aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknik Navigasi Udara.
KOMPETENSI UTAMA :
a. dalam bidang teknologi navigasi udara:
1) mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip teknologi ke dalam prosedur dan praktik teknikal untuk menyelesaikan masalah teknologi navigasi udara, mencakup peralatan komunikasi penerbangan (air to ground dan ground to ground), peralatan navigasi penerbangan (ground based dan GPS satellite based) dan peralatan pengamatan penerbangan (surveillance).
2) mampu menyelesaikan masalah teknologi navigasi udara menggunakan metode perbaikan langsung (on site maintenance) dan metode perbaikan jarak jauh (remote maintenance) dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan, meliputi kemampuan:
a) mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan akar masalah teknologi peralatan komunikasi, navigasi dan pengamatan penerbangan berbasis pada analisis data, aturan, referensi, dan prosedur yang berlaku di wilayah kerjanya;
b) memperbaiki peralatan komunikasi, navigasi dan pengamatan penerbangan hingga mencapai spesifikasi kerja alat secara optimal;
c) mampu melaksanakan pemeliharaan (maintenance) kinerja teknologi komunikasi, navigasi dan pengamatan penerbangan melalui pengujian, pengukuran obyek kerja, analisis, dan interpretasi data sesuai prosedur dan standar yang berlaku, yang dilakukan di darat (ground check) dan kalibrasi penerbangan (flight check);
d) mampu menggunakan teknologi mutakhir yang tersedia dalam operasi dan pemeliharaan peralatan komunikasi, navigasi dan pengamatan penerbangan, dalam sebuah simulasi;
b. dalam bidang teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara
(electronics of airport operation control center):
1) mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur dan praktik teknikal untuk menyelesaikan masalah teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara;
2) mampu melaksanakan proses instalasi sistem elektronika pusat kendali operasi bandara meliputi sistem informasi, sistem otomasi, sistem keamanan, sistem peringatan kebakaran pada bangunan bandar udara, dan sistem layanan penumpang mengacu kepada rancangan teknis rinci yang ada di dalam dokumen kontrak;
3) mampu mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan (maintenance) peralatan elektronika pusat kendali operasi bandara meliputi sistem informasi, sistem otomasi, sistem keamanan, sistem peringatan kebakaran pada bangunan bandar udara, dan sistem layanan penumpang sesuai dengan prosedur operasional baku yang merujuk para standar keamanan dan pelayanan yang berlaku pada tingkat internasional;
4) mampu menyelesaikan masalah teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara menggunakan metode perbaikan langsung (on site maintenance) dan metode perbaikan jarak jauh (remote maintenance), sesuai dengan jenis peralatan, dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, meliputi kemampuan:
a) mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan akar masalah teknologi elektronika pusat kendali operasi bandar udara berbasis pada analisis data, aturan, referensi, dan prosedur yang berlaku di wilayah kerjanya;
b) memperbaiki peralatan elektronika pusat kendali operasi bandar udara hingga mencapai spesikasi kerja alat secara optimal;
c) mampu melaksanakan pemeliharaan kinerja teknologi peralatan elektronika pusat kendali operasi bandar udara melalui pengujian, pengukuran obyek kerja, analisis, dan interpretasi data sesuai prosedur dan standar yang berlaku;
d) mampu menggunakan teknologi mutakhir yang tersedia dalam instalasi, operasi, dan pemeliharaan peralatan elektronika pusat kendali operasi bandar udara, dalam sebuah simulasi;
c. dalam bidang manajemen operasional penggunaan teknologi navigasi udara dan teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara:
1) mampu melaksanakan setiap jenis pekerjaan dengan zero accident, melalui penerapan prinsip dan teknik Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di bengkel/workshop dan di lapangan;
2) mampu melaksanakan pemeliharaan berkala, mengevaluasi proses dan hasil sesuai dengan prosedur operasional baku dan standar industri yang berlaku, untuk mencapai target zero accident and zero incident;
3) mampu melakukan tindakan tanggap darurat atas kegagalan peralatan sesuai dengan prosedur operasional baku, dalam sebuah simulasi kerja;
4) mampu menyusun laporan aktivitas kepada pemangku kepentingan, sesuai dengan format baku, secara akurat, dan tepat waktu
5) mampu mengkritik Prosedur Operasional Baku (POB) dalam penyelesaian masalah teknologi navigasi udara dan teknologi elektronika pusat kendali operasi bandara yang telah dan/atau sedang diterapkan, dan dituangkan dalam bentuk kertas kerja.
4. KOMPETENSI PENDUKUNG :
a. mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku;
b. mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur;
c. mampu menyelesaikan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri;
d. mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan;
e. mampu bekerja sama, berkomunikasi dan berinovasi dalam pekerjaannya;
f. mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
g. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri;
h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiarisme;
i. mampu beradaptasi, bekerja sama, berkreasi, berkontribusi, dan berinovasi dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada kehidupan bermasyarakat serta mampu berperan sebagai warga dunia yang berwawasan global;
j. mampu menegakkan integritas akademik secara umum dan mencegah terjadinya praktik plagiarisme;
k. mampu menggunakan teknologi informasi dalam konteks pengembangan keilmuan dan implementasi bidang keahlian; dan
l. mampu menggunakan minimal satu bahasa internasional untuk komunikasi lisan dan tulis.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]