Program Studi Teknik Mesin (DIII) di Politeknik Bengkalis mendapatkan ijin penyelengaraannya pada tanggal 7 Oktober 2002 berdasarkan SK DITJEN. DIKTI No. 2094/D/T/2002. Kemudian, ijin penyelenggaraannya diperpanjang dengan SK No. 697/D/T/2008 tertanggal 6 Maret 2008. Perpanjangan ijin penyelenggaraan berikutnya dengan SK No. 5484/D/T/K-X/2011 tertanggal 09 Februari 2011. Program Studi teknik Mesin telah diakreditasi BAN-PT pada tahun 2006 dengan peringkat C berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No Sertifikat BAN-PT No. 00570/Ak-VI/Dpl-III-008/PBRTRS/VIII/2006, ditetapkan di Jakarta tertanggal 10 Agustus 2006 dan 005/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/VI/2010, ditetapkan di Jakarta tertanggal 18 Juni 2010. Program studi teknik Mesin untuk program Diploma III telah mewisuda sebanyak 9 angkatan (2004 s/d 2012) sebanyak 146 lulusan.
Menjadi penyelenggara pendidikan profesional ahli madya di bidang Teknik Mesin.
a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi bidang Teknik Mesin terkemuka di Sumatera;
b. Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang teknik mesin, berkarakter, berdaya saing, berjiwa kewirausahaan dan berwawasan lingkungan;
c. Melaksanakan penelitian terapan dalam rangka pengembangan iptek dan menyebarkan luaskan hasil-hasilnya;
d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui pemanfaatan iptek guna mendukung peningkatan mutu kehidupan;
e. Menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan institusi dalam dan luar negeri.
Upaya yang dilakukan prodi dalam melaksanakan program penjamin kualitas yaitu : Memenuhi kebutuhan mahasiswa secara optimal, yaitu dalam bentuk tersedianya laboratorium dan bengkel sebagai proses belajar dan mengajar.
Kualitas pengajaran dan topik pengajaran yang diajarkan, Program studi teknik Mesin mewajibkan kepada seluruh dosennya untuk membuat SAP (Satuan Acara Perkuliahan). Sebagian besar dosen pada Program Studi Teknik Mesin telah dibekali dengan pelatihan metodologi pengajaran oleh tim dari DIKTI atau KOPERTIS Wilayah X. Memonitoring jumlah tatap muka, setiap bulan dosen prodi teknik Mesin memdapat rekapitulasi jumlah tatap muka yang terealisasi, ini penting untuk memonitoring jumlah tatap muka minimal yang harus dipenuhi dalam satu semester. Apabila jumlah tatap muka kurang, maka dosen yang bersangkutan dapat memberikan tambahan kuliah. Mata kuliah dapat diujikan apabila jumlah pertemuan minimalnya 80% dari total tatap muka terjadwal selama 16 minggu. Kurikulum pada program studi teknik Mesin dilakukan sesuai dengan perubahan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Dengan demikian, lulusan program studi teknik Mesin dapat secara penuh dimanfaatkan oleh kalangan Industri. Standar penilaian, prodi selalu mengacu pada standar penilaian sesuai pada peraturan yang berlaku yang termuat dalam peraturan akademik.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]