Program Studi Kesehatan Gigi - D3

Tentang Kesehatan Gigi D3 - Poltekkes Kemenkes Denpasar

JurusanKeperawatan Gigi Poltekkes Denpasar berawal dari Sekolah Pengatur Rawat Gigi(SPRG) yang berdiri sejak 4 April 1981. Berdasarkan Keputusan Menkes RI. No.HK.00.06.1.1.01051 dibentuklah Akademi Kesehatan Gigi (9 April 1998). KeputusanMenkes dan Kesos RI, No. 298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001, Akademi Kesehatan Gigidiubah menjadi salah satu jurusan pada Politeknik Kesehatan Denpasar, sehingga menjadiJurusan Kesehatan Gigi. Peraturan Menkes RI No. 890/Menkes/Per/IX/2011,tertanggal 27 September 2011, Jurusan Kesehatan Gigi diubah menjadi JurusanKeperawatan Gigi

Visi Program Studi

MenjadiInstitusi Pendidikan Tinggi Diploma III Keperawatan Gigi yang Bermutu,Profesional, Kompetitif, dan Berbudaya pada Tahun 2025.

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakankegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang keperawatan gigi
2. Mendukungkelembagaan sesuai kebutuhan pasar kerja
3. Meningkatkankuantitas dan kualitas sumber daya pendidikan
4. Meningkatkankuantitas dan kualitas kerja sama
5. Meningkatkan layanan unggulan gigi bersih dansehat berazaskan budaya dan kesehatan pariwisata

Kompetensi Dasar Program Studi

Kompetensi utama

1. Mampuberkomunikasi secara efektif dalammelaksanakan asuhan keperawatan gigi
2. Mampumengembangkan diri menjadi insan yang beriman
3. Mampumengamalkan Pancasila sebagai landasan pembangunan dan kebangsaan Indonesiadalam praktek keperawatan gigi
4. Mampumelakukan praktik sesuai dengan kode etik profesi
5. Mampumenyuluh dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
6. Mampumelakukan kerjasamadengan komisi-komisi pembangunan di kabupaten/kota danlintas sektor dengan program lain yang berorientasi pada masyarakat untukmeningkatkan kesehatan dan kesehatan gigi dan pembangunan masyarakat dengan menggunakan pendekatanPHC.
7. Mampu untuk melakukan pemeriksaan dan pencatatan
8. Mampumelaksanakan profilaksis mulut
9. Mampumelakukan proses asuhan keperawatangigi
10. Mampumelaksanakan tindakan kegawatdaruratan gigi sebagai hasil kolaborasi
11. Mampumelakukan tindakan pencabutan gigi pada kasus-kasus tertentu sebagai hasilkolaborasi
12. Mampu melakukan tindakan konservasi gigi pada kasus-kasus tertentu sebagai hasil kolaborasi
13. Mampumelaksanakan administrasi dan manajemen pelayanan kesehatan gigi
14. Mampu melaksanakan kerjasama tim
15. Mampu berbuat untuk setiap saatmempertinggi keamanan perorangan dan kelompok dari kemungkinan infeksi silangdan pencemaran akibat perawatan gigi dan mulut di klinik gigi
16. Berperanserta dalam penelitian dan pengembangan kesehatan gigi dan mulut
17. Mampu berperansebagai mitra dokter gigi

Kompetensi Penunjang

1. Menunjukkankomunikasi yang efektif dengan pasien dan tim kesehatan gigi secara perorangan dan tim kesehatan lainnya
2. Melaksanakan komunikasi yang efektif dalam prosespendidikan kesehatan gigi dan mulut termasuk saran pre/post operation (chairside talk)
3. Berkomunikasidengan menggunakan saluran-saluran komunikasi formal maupun informal
4. Berkomunikasi dalam taraf internasional.
5. Melakukan informed consent denganpasien.
6. Melakukankomunikasi terapeutik.
7. Mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia
8. Mampumenunjukkan perilaku sesuai dengan peraturan dan Undang-Undang yang berkaitandengan praktik keperawatan gigi
9. Mampu berhati-hati, penuh dedikasi dan tanggung jawab.
10. Mampu mengenal prinsip-prinsip, standar, dan sikap profesional berlandaskan nilai dan hukum kesehatan.
11. Mampu bertindak memelihara martabat dan integritas perorangan dan kelompok.
12. Mampu memelihara sikap etis dalam pelayanan kesehatan gigi promotif, preventif dan melakukan praktek kesehatan gigi sesuai dengan apa yang telah diajarkan.
13. Mampu mengadopsi pengetahuan baru dalam memelihara Mampu profesionalnya secara menyeluruh.
14. Mampu bertindak untuk meningkatkan keselamatan individu, kelompok dan diri sendiri.
15. Mampu menjadi panutan di dalam penampilan dan kesehatan personal
16. Mampu menjaga kerahasiaan orang sesuai dengan profesionalismenya
17. Mampu mengenal karakteristik kelompok sasaran penyul