Jurusan Kesehatan Gigi bermula dari didirikannya Sekolah Perawat Gigi (SPG) pada tahun 1951, yang dilandasi oleh terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 27998 / Kab tertanggal 30 Desember 1950.
Pada 1957 SPG diubah menjadi Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG). Kurikulum pendidikan pada sekolah tersebut mengacu kepada model tenaga Dental Nurse di New Zealand yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan pada saat itu.
Selanjutnya SPRG ditingkatkan menjadi Akademi Kesehatan Gigi (AKG) pada tahun 1993, dan seiring berkembangnya pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Kesehatan, berbagai akademi kesehatan milik Kemenkes bergabung menjadi Politeknik Kesehatan, dan pada tahun 2000 AKG pun berubah menjadi Jurusan Kesehatan Gigi dan kembali mengalami perubahan nama menjadi Jurusan Keperawatan Gigi pada tahun 2004 hingga sekarang.
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung (JKG Bandung) hadir sebagai pencetak terapis gigi dan mulut yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan pemerintah maupun swasta.
Lulusan JKG Bandung telah dididik dengan baik untuk menjadi insan yang mandiri, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja, baik di bidang asuhan kesehatan gigi dan mulut maupun di bidang lainnya yang sesuai dengan kompetensinya.
Lulusan JKG Bandung juga dapat mengembangkan karir dan kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan yang disediakan serta pendidikan formal lanjutan seperti program diploma IV Keperawatan Gigi/ Terapi Gigi dan Mulut
Menjadi Institusi Pendidikan yang menghasilkan tenaga Terapis Gigi dan Mulut yang unggul dalam kewirausahaan di bidang asuhan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2025
a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang asuhan kesehatan gigi dan mulut secara professional dan berorientasi wirausaha
b. Melaksanakan penelitian dalam bidang asuhan kesehatan gigi dan mulut yang dapat diterapkan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat
c. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang terjadi di masyarakat.
d. Melaksanakan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan stakeholders, organisasi profesi, alumni serta pihak pengguna dalam upaya peningkatan kualitas lulusan.
e. Meningkatkan sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga kependidikan melalui pendidikan formal dan pelatihan untuk memberikan pelayanan yang prima
f. Meningkatkan tata kelola yang sesuai dengan prinsip good governance
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]