Program Studi Keperawatan - D3

Tentang Keperawatan D3 - Universitas Ngudi Waluyo

Program Study D III Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo pada awal berdirinya berbentuk Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo yang didirikan oleh Yayasan Ngudi Waluyo pada tahun 1994 berdasarka akte notaris Ny. Elly Ninaningsih, SH notaris No. 24 tanggal 11 Januari 1994 di Semarang dan diubah pada tahun 2008 sesuai dengan peraturan perundang-undangan no. 63 tahun 2008. Yayasan Ngudi Waluyo secara resmi terdaftar di DEPKUMHAM dengan SK MENKUMHAM no. AHU-4551.AH.01.02 tahun 2008.
Pada awal berdiringa dibawah pembinaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam proses pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi mendapatkan penilaian akreditasi dari Badan PPSDM Departemen Kesehatan dengan standar nilai A. Pada tahun 2009 AKPER Ngudi Waluyo beralih pembinaan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta mendapatkan pengakukan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN- PT) dengan jenjang standar B. Pada tanggal 29 Agustus 2016 berubah bentuk menjadi Universitas Ngudi Waluyo bersama dua institusi lainya dibawah naungan Yayasan Ngudi Waluyo yaitu AKBID Ngudi Waluyo dan STIKES Ngudi Waluyo. Saat ini menjadi Program Study Diploma III Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo.

Visi Program Studi

Visi Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo adalah menjadi program studi Diploma III Keperawatan yang mampu menghasilkan tenaga keperawatan professional, yang Berbudaya Sehat dan bereputasi Internasional Pada Tahun 2040

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran keperawatan yang berbudaya sehat secara berkualiatas untuk menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang peduli dan kompeten.
2. Mengembangkan budaya akademik yang sehat dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan tehnologi melalui penyelenggaraan penelitian, publikais ilmiah, dan pengabdian pada masyarakat
3. Membentuk system manajemen yang memiliki akuntabilitas dan aksesibilitas serta berbudaya organisasi yang sehat
4. Membentuk jalinan kerjasama yang sehat dengan pemangku kebijakan (stakeholders) dalam negeri dan luar negeri