Pada tahun 1957, Yayasan Kesehatan Telogorejo Semarang mendirikan Sekolah Pembantu Perawat dengan lokasi di Rumah Sakit Telogorejo. Sekolah ini mendidik lulusan SMP selama 2 tahun. Kemudian pada tahun 1962 mengalami perubahan menjadi Sekolah Juru Kesehatan, mendidik lulusan SMP selama 1 tahun. Pada tahun 1965 berubah lagi menjadi Sekolah Pengamat Kesehatan Umum, mendidik lulusan SMP selama 3 tahun. Pada tahun 1968 berubah menjadi Sekolah Pengatur Rawat, mendidik lulusan SMP selama 3 tahun. Selanjutnya pada tahun 1981 sampai dengan tahun 1990 berubah lagi menjadi Sekolah Perawat Kesehatan, mendidik lulusan SMP selama 3 tahun. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan tuntutan masyarakat akan kualitas tenaga kesehatan, maka pada pertengahan tahun 1990 Sekolah Perawat Kesehatan dikonversikan ke jenjang Pendidikan Tinggi menjadi Akademi keperawatan Telogorejo berdasarkan Surat Keputusan Depkes RI No.70/KEP/DIKNAKES/V/90, tanggal 30 Mei 1990.
Sejalan dengan Program Pemerintah, tuntutan masyarakat akan kualitas tenaga kesehatan, tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang bermutu dan berdasarkan perkembangan ilmu farmasi dan IPTEK serta perkembangan global, AKPER Telogorejo mengembangkan diri menjadi SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) TELOGOREJO berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas RI No.78/D/O/2007, tanggal 13 Juni 2007.
Kurikulum pendidikan Diploma 3 Keperawatan disusun berdasarkan perkembangan dampak globalisasi, keterbukaan, rasionalisasi berfikir, budaya dan kompetisi/persaingan yang akhir-akhir ini telah mempengaruhi dunia pendidikan. Saat ini tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat. Masalah kesehatan semakin kompleks, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keperawatan makin maju, sementara itu persyaratan dunia kerja menuntut tenaga perawat yang kompeten. Maka dunia pendidikan keperawatan harus mampu mempersiapkan lulusan yang kompeten untuk mampu berkompetisi secara nasional maupun global.
Kurikulum yang diterapkan pada Program Studi D.3 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi. Adapun proses dan metode pembelajaran yang dikembangkan adalah Students Centered Learning dengan pendekatan Problem Based Learning.
Beban Studi bagi mahasiswa D.3 Keperawatan adalah 118 SKS yang terdiri dari mata kuliah teori, laboratorium dan praktik klinik dengan masa studi paling lama 5 (lima) tahun akademik atau 10 (sepuluh) semester.
Mewujudkan perawat vokasi yang terampil dalam keperawatan gawatdarurat dan mengedepankan nilai-nilai humanis etis pada tahun 2030
1. Kompetensi Utama
a. Mampu melaksanakan dan menerapkan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan/profesi dengan menggunakan metode proses keperawatan diklinik dan komunitas dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial-kultural, dan spiritual.
b. Menerapkan kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik keperawatan berbasis kinerja bermutu dan terukur dengan menggunakan metode ilmiah, peralatan, dan teknologi kesehatan berbasis bukti, menerima tanggung gugat dan tanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktek dan hukum atau peraturan perundangan.
c. Menguasai Konsep Keperawatan Dasar dan Ilmu Dasar Keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik dan komprehensif.
d. Mampu menguasai metode pemecahan masalah sebagai landasan dalam memberikan asuhan keperawatan.
e. Mampu menerapkan pengetahuan tentang praktik kerja inter dan intra profesional dalam managemen keperawatan yang efektif dengan komunikasi efektif.
f. Mampu bertindak sebagai role model dan sumber informasi bagi klien dan lingkungan sesuai tanggung jawabnya.
g. Mampu menerapkan pengembangan kompetensi keprofesian berkelanjuan bagi dirinya untuk meningkatkan kompetensi, dan bertanggungjawab terhadap hasil kerja.
2. Kompetensi pendukung
Kemampuan yang dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan, memuat berbagai issue global. Beberapa kompetensi pendukung yang dimaksud antara lain:
a. Mampu berperan aktif dalam pelayanan dan penanggulangan gawat darurat dan bencana.
b. Mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (information communication technology) pada area keperawatan sesuai dengan profil yang diampu.
c. Mampu mengembangkan peka budaya (cultural competence) sesuai dengan profil yang diampu. d. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.
e. Mampu mengembangkan potensi kewirausahaan.
3. Kompetensi Penciri
a. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
b. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara humanis dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan pasien (patient safety).
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]