Program Studi Gizi - D3
Lihat Data Dosen
ADVERTISEMENT
Nama Program Studi
Gizi - D3
Perguruan Tinggi
Poltekkes Kemenkes Sorong 
Akreditasi Program Studi
Baik Sekali
Riwayat Akreditasi
Program Studi
Program Studi
- Tanggal SK: 27 Mei 2022
Kadaluarsa: 26 Mei 2027
Akreditasi: Baik Sekali
Status: Aktif - Tanggal SK: 24 Desember 2016
Kadaluarsa: 23 Desember 2021
Akreditasi: B
Status: Tidak Aktif
Jenjang
D3
Status Program Studi
Aktif
Tanggal Akreditasi
27 Mei 2022
(27-05-2022)
(27-05-2022)
Ketua Program Studi
-
Dosen Program Studi
Lihat Data Dosen
Gizi - D3
Poltekkes Kemenkes Sorong
Gizi - D3
Poltekkes Kemenkes Sorong
Data Mahasiswa
Lihat Data Mahasiswa
Gizi - D3
Poltekkes Kemenkes Sorong
Gizi - D3
Poltekkes Kemenkes Sorong
Tanggal Berdiri
10 Oktober 2012
(10-10-2012)
(10-10-2012)
SK Penyelenggaraan
355/E/O/2012
Tanggal SK
10 Oktober 2012
(10-10-2012)
(10-10-2012)
Alamat
Jalan Basuki Rahmat Km 11 Sorong
Kota/Kabupaten
Kota Sorong
Prov. Papua Barat
Indonesia
Prov. Papua Barat
Indonesia
Kode Pos
98417
Lokasi
Website
www.poltekes-sorong.ac.id
Telepon
(0951)324309
Fax
(0951)324309
Logo Perguruan Tinggi
Tentang Gizi D3 - Poltekkes Kemenkes Sorong
Jurusan DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Sorong berdiri berdasarkan SK nomor OT.01.01.1.4.2.04162.I tahun 2007. Saat ini jurusan DIII Gizi memiliki akreditasi B berdasarkan keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor HK.06.1/III/3/01124/2011 tanggal 20 Juni 2011 dan telah meluluskan mahasiswa dalam 5 angkatan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, jurusan DIII gizi menggunakan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2008 dengan jumlah satuan kredit sebanyak 118 SKS dari tahun 2011 hingga tahun 2014 dan kemudian berganti menjadi kurikulum berbasis KKNI tahun 2014. Mahasiswa Jurusan DIII Gizi merupakan mahasiswa reguler yang diterima melalui SIPENMARU dan dikelola oleh 8 orang staf pengajar tetap.Kompetensi Dasar Program Studi
1. Berpenampilan (unjuk kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi2. Merujk klien/pasien keapda ahi lain pada saat situasinya berada di luar kompetensi
3. Ikut aktifdalam kegiatan-kegiatan profesi gizi
4. Melakukan [engkajian diri menyiapkan portofolio untuk pengembangan profesi dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan
5. Berpartisipasi dalam proses kebijakan legislative dan kebijakan publik yang berdampak pada pangan, gizi dan pelayanan kesehatan
6. Menggunakan teknologi teraru dalam kegiatan informasi dan komunikasi
7. Mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi 8. Melakukan pendidikan gizi dalam kegiatan praktik tersupervisi
9. Mendidik pasien/klien dalam rangka promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan terapi gizi untuk kondisi tanpa komplikasi
10. Melaksanakan pendidikn dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran
11. Ikut serta dalam pengkajian dan pengembangan bahan pendidikan untuk kelompok sasaran
12. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam kegiatan pelayanan gizi
13. Ikut serta dalam peningkatan kualitas pelayanan atau praktik dietetik untuk kepuasaan konsumen 14. Berpartisipasi dalam pengembangan dan pengukuran kinerja dalam pelayanan gizi
15. Berpartisipasi dalam proses penataan dan pengembangan organisasi
16. Ikut serta dalam penyusunan rencana operasional dan anggaran institusi
17. Berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi
18. Ikut serta dalam pemasaran produk pelayanan gizi
19. Ikut serta dalam mnajemen sarana dan prasarana pelayanan gizi
20. Ikut serta dalam manajemen sarana dan prasarana pelayanan gizi
21. Menyelia sumberdaya dalam unit pelayanan gizi meliputi keuangan, sumber daya manusia, sarana prasarana dan pelayanan gizi
22. Menyelia produksi makanan yang memenuhi kecukupan gizi, biaya dan daya terima
23. Mengembangkan dan atau memodifkasi resep/formula (mengembangkan dan meningkatkan mutu resep dan makanan formula)
24. Menyusun standar makanan (menterjemahkan kebutuhan gizi ke bahan makanan/menu) untuk kelompok sasaran
25. Menyusun menu untuk kelompok sasaran
26. Melakukan ui citarasa/uji organoleptik makanan
27. Menyelia pengadaan dan distribusi bahan makanan serta transportasi makanan
28. Mengawasi/menyelia masalah keamanan dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan (industri pangan)
29. Melakukan penapisan gizi (nutrition screening) pada klien/pasien secara individu
30. Melakukan pengkajian gizi (nutritional assessment) pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan umum, misalnya hipertensi, jantung, obesitas)
31. Membantu dalam pengkajian gizi (nutritional assessment) pada pasien dengan komplikasi (kondisi kesehatan yang kompleks, misalnya penyakit ginjal, multi-sistem organ failure, trauma)
32. Membantu merencanakan dan mengimplementasikan rencana asuhan gizi pasien
33. Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/makan pasien
34. Berpartisipasi dalam pemilihan formula enteral serta monitoring dan evaluasi penyediaannya
35. Melakukan rencana perubahan diit
36. Berpartisipasi dalam konferensi tim kesehatan untuk mendiskusikan terapi an rencana pemulangan klien/pasien
37. Merujuk pasien/klien ke pusat pelayanan kesehatan lain.
38. Melaksanakan penapisan gizi/screening status gizi populasi dan atau kelompok masyarakat 39. Membantu menilai status gizi populasi dan/atau kelompok masyarakat
40. Melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai kebudayaan dan kepercayaan diri berbagai golongan umur (tergantung level asuhan kelompok umur)
41. Berpartisipasi dalam progrma promosi kesehatan/pencegahan penyakit di masyarakat
42. Berpartisipasi dalam pegemangan dan evaluasi program pangan dan gizi di masyarakat
43. Melaksanakan dan mempertahankan kelangsungan program pangan dan gizi masyarakat
44. Berpartispasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi
Sumber: DIKTI, KEMDIKBUD
