Tentang Farmasi D3 - Akademi Farmasi Dwi Farma
Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi adalah Akademi Farmasi pertama di Sumatera Barat yang didirikan pada tahun 2001 dengan Surat Keputusan No. 217/D/O/2001 tahun 2001 terhitung mulai tanggal 17 September 2001. Pendirian Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi dilatarbelakangi oleh perkembangan ilmu-ilmu kefarmasian yang dibutuhkan dalam pembangunan Indonesia.Pada awal kegiatanya, pendidikan mahasiswa dilakukan dengan merujuk Kurikulum Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) baik dalam hal Penerimaan Mahasiswa baru maupun dalam pelaksanaan kurikulum.Pada awal berdirinya Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi baru mempunyai 3 buah Laboratorium yaitu Laboratoium Resep, Laboratorium Kimia dan laboratorium Farmakognosi I, dan seiring dengan perkembangan, saat ini Akademi Farmasi Dwi Farma telah memiliki 8 buah laboratorium dengan peralatan yang sudah memadai.Sistem pendidikan yang dilaksanakan pada Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi adalah dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Sesuai dengan perkembangan penyelenggaraan program studi yang dilakukan, hasil akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Depkes, Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi mendapat Akreditasi B.Untuk menghadapi tantangan global dan persaingan yang semakin ketat, Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi selalu berbenah diri, sehingga lulusan yang dihasilkan mampu bersaing di pasar kerja dan sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Saat ini, Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Depdiknas.Semangat dan motivasi yang kuat dalam menghadapi tantangan dan permasalahan kesehatan terutama kefarmasian di daerah Sumatara Barat dalam menghasilkan SDM terampil dan profesional,maka pada periode berikutnya, Akademi Farmasi Dwi Farma mengirim dosen dosen untuk melanjutkan Studi ke S2. Saat ini 7 orang staff dosen sudah bergelar S2 dan 3 orang masih sedang melaksanakan studi S2. Tahun 2016 ini akan dikirim lagi 1 orang untuk studi S2, sehingga dalam tahun 2016 ini, seluruh staff dosen sudah bergelar master.Dalam menuju perguruan tinggi yang sehat, maka dosen Akademi Farmasi Dwi Farma mulai mengikuti kompetisi dana hibah penelitian yang dilakukan oleh Dikti. Pada Tahap awal Tahun 2009 salah satu apat hibah penelitian dosen muda dari Dikti. Dilanjutkan berturut turut tahun 204 dan 2015 3 Tim dari Akademi Farmasi Dwi Farma dapat hibah penelitian desentralisasi dari Dikti. Selain itu, saat ini juga sudah banyak publikasi dosen pada jurnal-jurnal baik nasional ataupun internasional. Pada tahun 2015 juga sudah terbit buku karya Dosen Akademi farmasi dwi Farma BukittinggiDalam hal sarana penunjang proses Belajar mengajar, Akademi Farmasi Dwi Farma Bukittinggi juga terus mengembangkan dan meningkatkan peralatan yang ada diantaranya Laboratorium.
Visi Program Studi
Menjadi Akademi Farmasi terdepan di Sumatera Barat Tahun 2025 dalam menghasilkan Tenaga Teknis Kefarmasian untuk Pelaksana Pelayanan kefarmasian Misi Program Studi
- Menyelenggarakan pendidikan tenaga teknis Kefarmasian guna menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, berakhlak mulia berkualitas dan siap pakai dalam bidang pelaksana pelayanan kefarmasian
- Melakukan penelitian dan menyebarluaskan hasil penelitian melalui proses pembelajaran yang berorientasi pada pemanfaatan bahan alam sebagai bahan baku obat untuk pelayanan kesehatan
- Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam upaya membantu pemanfaatan tumbuhan obat sebagai bahan obat
- Mengadakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu kefarmasian
Kompetensi Dasar Program Studi
1. Pelaksana Pelayanan Kefarmasian
Ahli Madya Farmasi yangmampu melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai aspek legal yang berlaku sesuaistandar operasional di sarana pelayanan kesehatan.
2. Pelaksana Produksi Sediaan Farmasi
Ahli Madya Farmasi mampumelakukan produksi sediaan farmasi mengacu pada Cara Pembuatan Obat dan ObatTradisional yang Baik yang telah ditetapkan sesuai dengan etik dan aspek legalyang berlaku
3. Pelaksana Distribusi SediaanFarmasi.
Ahli Madya Farmasimampu melakukan pendistribusian sediaan Farmasi, alat kesehatan dan bahan medishabis pakai mengacu pada standar yang telah ditetapkan sesuai dengan etik dan aspek legal yang berlaku.
4. Asisten Penelitian
Ahli Madya Farmasi yangmampu membantu pelaksanaan penelitian dibidang kefarmasian.