Dunia telah memasuki abad industrialisasi dan informasi. Namun tidak berarti bahwa bidang pertanian dan pangan menjadi tidak penting. Justru bidang ini dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam menyikapi peningkatan populasi manusia, penurunan daya dukung alam, keterbatasan energi dan perubahan global di bidang ekonomi, sosial dan politik. Perubahan paradigma pertanian harus ditujukan untuk menghemat sumber daya yang makin terbatas. Demikian juga dengan prioritas pembangunan pertanian harus mengarah pada peningkatan produksi sekaligus peningkatan kualitasnya. Kualitas produk makin ditekankan sejalan dengan era standardisasi internasional.
Indonesia telah merubah paradigma pertaniannya dari penekanan prioritas bahan pokok konvensional ke diversifikasi pangan, serta perubahan prioritas produksi dari sektor hulu (produksi bahan mentah atau setengah jadi) ke sektor hilir (produksi bahan jadi atau siap pakai), sehingga prospek pengolahan pangan sangat cerah dan menjanjikan. Realisasi pelaksanaan AFTA (Asia Free Trade Area), yang ditandai dengan penyatuan masyarakat ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 dan APEC (Asia Pacific Economic Community) mensyaratkan SDM yang handal di segala bidang, termasuk juga di bidang industri pangan. Dipastikan Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga profesional di bidang pangan dan agroindustri, khususnya tenaga ahli dan tenaga ahli madya, termasuk di dalamnya teknisi pengolahan pangan dan analis / quality control pada industri pangan.
Pada tanggal 3 September 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menerbitkan ijin pendirian Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya dengan SK nomor 377/E/0/2014. Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya atau disingkat dengan akronim Politag Surabaya memiliki 3 prodi yaitu: 1). Prodi Teknik Manufaktur, 2). Prodi Teknik Listrik Industri dan 3). Prodi Teknologi Industri Pertanian (TIP). TIP Politag Surabaya siap meluluskan tenaga-tenaga ahli madya yang mumpuni, menguasai teknologi, berjiwa wirausaha dengan profesionalisme tinggi serta mampu mengadopsi dan menjadi inovator yang peka dan tanggap terhadap perkembangan Agroindustri di Indonesia.
Pada tanggal 12 September 2018 Prodi TIP menyandang predikat Terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang berlaku sampai September 2023. Ketika Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya bergabung secara resmi dengan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya maka nama Prodi Teknologi Industri Pertanian diubah oleh Kemenristekdikti menjadi Prodi Agroindustri.
Terwujudnya Pendidikan Vokasi di Bidang Agroindustri yang Unggul dalam Pengembangan Produk Pangan Lokal Jawa Timur yang Berbasis Nilai dan Karakter Bangsa pada tahun 2035.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]