ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi, merupakan salah satu proyek tender dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Pelelangan atau tender proyek ITB Innovation Park tersebut bisa dilihat di website lelang (LPSE) milik Kemdikbudristek[1].
Proyek ITB Innovation Park tersebut adalah proyek tender termahal dalam website LPSE Kemdikbudristek[1] dan tentu saja biaya pembangunannya berasal dari APBN (Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara). Harga perkiraan sendiri atau HPS dari proyek ini adalah sekitar 516 milyar rupiah. Pemenang dari tender konstruksi tersebut adalah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung yang harus mengerjakan pekerjaan konstruksi terkait bangunan ITB Innovation Park dengan harga penawaran sekitar 397 milyar rupiah[1].
Apa yang akan kalian lakukan apabila memiliki uang sebanyak itu ?. Dengan 397 milyar rupiah mungkin kalian akan membangun kerajaan sendiri. Rakyat Indonesia tentu sangat berharap banyak terhadap ITB Innovation Park seharga 397 milyar ini untuk menyumbangkan inovasi yang bermanfaat untuk kesejahteraan hidup masyarakat di Indonesia.
Lokasi ITB Innovation Park
ITB Innovation Park terdiri dari dua kawasan terpadu yang berlokasi di Jalan Ganesha dan Bandung Technopolis[2]. Jalan Ganesha sendiri adalah lokasi dimana Institut Teknologi Bandung berada, dan Bandung Technopolis sendiri berada di Kota Summarcon Bandung wilayah Gede Bage, sebuah kota yang berisi tempat tinggal penduduk yang dikembangkan dengan konsep berbasiskan teknologi.
Fungsi ITB Innovation park
Apa saja sih fungsi dari dibikinnya ITB Innovation Park dengan harga selangit itu?. Selain untuk kolaborasinya penemu inovasi atau inovator dengan dunia industri, ITB Innovation Park juga berfungsi untuk mengeratkan kolaborasi inovasi dengan lembaga riset, investor, dan pemerintah.
ITB Innovation Park akan mengembangkan produk inovasi industri 4.0 seperti kecerdasan buatan, internet untuk segala (internet of things), realitas maya, teknologi 5G, dan Big Data yang berada dalam empat buah klaster[2]:
- Transportasi dan infrastruktur
- Energi dan lingkungan
- Teknologi pangan dan kesehatan
- Teknologi informasi dan komunikasi serta industri kreatif
Penelitian di ITB Sudah Mulai Menghasilkan Inovasi
Beberapa penelitian di ITB sudah mulai mengarah ke inovasi, oleh karena itu hal ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan industri yang dampaknya tentu saja bisa dirasakan oleh orang banyak di Indonesia.
Road map pengembangan mengarah ke inovasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat, yang di loka karyakan ada produk sabun, penyaringan air, bahan kimia, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi ITB sangat optimis produk inovasi ITB sangat potensial untuk bisa dikomersialkan.
Tantangan Komersialisasi Produk Inovasi
Tantangan komersialisasi tidak ketemunya inovator dan industri yang membutuhkan produk inovasi tersebut.
Pada kanal resmi di youtube milik ITB Innovation Park[3], Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja, M.Si., yang merupakan seorang doktor termuda di Indonesia mengatakan ada missing link antara inovator dengan marketplace dan industri-industri yang membutuhkan produk inovasi agar produk inovator bisa dimanfaatkan dan diserap industri
Menurut profesor ITB Prof. Ir. Taufan Marhaendrajana, M.Sc., Ph.D, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh ITB Innovation Park ini yang nantinya akan berada di Ganesha dan Gede Bage[3], yaitu:
- Perizinan
Tentu perlu perizinan terkait operasional ITB Innovation Park. - Kompetisi dengan produk-produk sejenis. Di dalam kompetisi, brand dan pengalaman sangat menentukan.
- Kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, jadi apakah masyarakat benar-benar membutuhkan atau tidak produk inovasi tersebut, perlu masukan juga dari industri untuk para inovator.
ITB Innovation Park harus membantu menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut dengan cara menyediakan program-program promosi dan branding, pendanaan penelitian dan riset, yang harus mengarah ke penelitian yang menghasilkan suatu inovasi.
Pendanaan Menjadi Salah Satu Tugas yang Berat
Kerjasama dengan industri untuk pendanaan sangat penting. Jadi harus ada berkolaborasi dengan industri yang punya dana, pendanaan yang dilakukan tentunya adalah untuk riset atau penelitian yang menghasilkan inovasi. Disinilah peran ITB Innovation Park nantinya yang akan menjembatani antara penemu inovasi dan entitas lain yang mempunyai dana dan menginginkan sebuah produk inovasi untuk organisasinya.
Dibangunnya ITB Innovation Park menjadi jawaban dan ekosistem bagi inovator, menyediakan fasilitas yang terbaik, menjadi ruang temu dan ruang kolaborasi, agar hasil penelitian dan inovasi ITB bisa dirasakan manfaatnya secara luas.
ITB Harus Berbudaya Ilmiah dan Unggul
Pokoknya ITB Innovation Park Harus bisa difungsikan 100 persen sesuai yang direncanakan supaya ITB Innovation Park benar-benar dapat menjadi wadah yang memfasilitasi produk riset dan inovasi berbasis sains, inilah yang membedakan ITB dengan yang lain, bahwa ITB harus berbudaya ilmiah unggul, seluruh hasil inovasi dan penelitian itb harus berbasis saintifik.
Ekosistem Adalah Kunci Keberhasilan ITB Innovation Park
Ekosistem merupakan kunci dari keberhasilan ITB Innovation Park. Tentunya harus ada kerjasama dan hubungan yang erat saling menguntungkan antara inovator dan juga entitas lain yang menginginkan produk-produk inovasi.